Anggaran Terbatas, Pemprov Kalteng Fokus Strategi Akses Air Bersih

PALANGKA RAYA – Pemangkasan dana transfer dari Pemerintah Pusat memberikan dampak signifikan pada upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dalam mencapai target pembangunan, khususnya di sektor penyediaan air minum dan sanitasi. Kondisi ini menuntut penyesuaian strategi dan koordinasi lintas tingkat pemerintahan.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Air Minum dan Sanitasi yang berlangsung di Aula Lantai II Bapperida Kalteng, Senin (29/09/2025). “Dana transfer pusat yang berkurang itu berpengaruh, makanya target-target itu harus kita koordinasikan kembali,” ujar Leonard.

Leonard menekankan bahwa target nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 menuntut pencapaian akses air keran siap minum sebesar 42 persen untuk rumah tangga perkotaan pada 2029. Sementara itu, target sanitasi aman ditetapkan sebesar 30 persen.

Di sisi lain, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kalteng 2025–2029, pemerintah daerah menetapkan target yang lebih ambisius. “Artinya dari penduduk sekitar 2,8 juta jiwa, 1,4 juta jiwa harus bisa minum langsung dari keran,” jelas Leonard.

Untuk merealisasikan target tersebut, kebutuhan pendanaan yang besar tidak bisa dihindari. Namun, dengan adanya keterbatasan anggaran akibat berkurangnya transfer pusat, Pemprov Kalteng perlu merumuskan strategi alternatif. Leonard menilai, inovasi dalam pembiayaan dan perencanaan harus menjadi prioritas. “Harus kita koordinasikan kembali, baik target di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” ucapnya.

Selain mengandalkan APBD, Pemprov Kalteng juga membuka peluang untuk mencari sumber pembiayaan lain. Leonard menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama. “Perlu kolaborasi pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, termasuk pendanaan lain, baik dari masyarakat atau dari CSR,” tandasnya.

Pernyataan tersebut menegaskan komitmen Pemprov Kalteng untuk tidak hanya mengandalkan dana transfer pusat semata, tetapi juga berupaya menggandeng pihak swasta dan masyarakat dalam mempercepat akses layanan air minum dan sanitasi. Langkah ini penting mengingat penyediaan infrastruktur dasar menjadi salah satu indikator utama peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi layak di Kalteng dipandang sebagai tantangan besar. Koordinasi lintas sektor serta dukungan pendanaan dari berbagai pihak diharapkan mampu mempercepat pencapaian target yang telah ditetapkan, meski tantangan anggaran terus membayangi. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com