Angkatan Darat AS Larang Pendaftaran Anggota Transgender

WASHINGTON – Kebijakan baru dari Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang diumumkan pada Jumat (14/02/2025) mengejutkan banyak pihak. Mulai sekarang, individu transgender tidak lagi diperbolehkan untuk mendaftar sebagai anggota militer.

Selain itu, Angkatan Darat AS juga akan menghentikan semua prosedur terkait perawatan yang menegaskan gender bagi personel militer yang sudah bergabung.

Pengumuman ini muncul di media sosial resmi Angkatan Darat AS, dengan pesan singkat yang menyatakan, “#USArmy tidak akan lagi mengizinkan individu transgender untuk bergabung dengan militer dan akan berhenti melakukan atau memfasilitasi prosedur yang terkait dengan transisi gender bagi anggota angkatan.”

Pemberitahuan tersebut juga mengindikasikan bahwa informasi lebih lanjut akan diberikan kemudian.

Langkah ini diambil setelah perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada 27 Januari 2025. Perintah tersebut memberikan arahan kepada Pentagon untuk merumuskan kebijakan terkait anggota angkatan transgender dalam waktu 30 hari.

Dalam dokumen itu, disebutkan bahwa identitas gender yang tidak sesuai dengan jenis kelamin biologis dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar militer, seperti kehormatan, disiplin, dan integritas.

Oleh karena itu, individu yang mengekspresikan identitas gender yang berbeda dianggap tidak memenuhi standar ketat yang diperlukan untuk dinas militer.

Pada 7 Februari 2025, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga mengeluarkan memo yang menghentikan sementara perekrutan untuk individu yang didiagnosis dengan disforia gender.

Semua bentuk perawatan medis yang mendukung transisi gender pun dihentikan, sebagaimana tercantum dalam dokumen yang diajukan di Pengadilan Distrik D.C. yang saat ini sedang membahas perintah eksekutif ini.

Keputusan ini menimbulkan berbagai pro dan kontra. SPARTA Pride, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung anggota militer transgender, menyatakan bahwa selama hampir sepuluh tahun, anggota angkatan bersenjata transgender telah bertugas secara terbuka.

Mereka kini mengisi berbagai posisi penting di berbagai cabang militer, termasuk infanteri, penerbangan, teknik nuklir, penegakan hukum, dan intelijen. Organisasi ini menegaskan bahwa kesiapan fisik dan kemampuan anggota militer transgender tidak berbeda dengan anggota militer lainnya.

Pengumuman ini juga datang di tengah kebijakan pemerintah federal yang baru saja mengeluarkan perintah eksekutif yang hanya mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.

Kebijakan tersebut memicu protes dari sejumlah kelompok hak asasi manusia yang memperjuangkan pengakuan terhadap hak-hak individu transgender.

Meskipun kebijakan ini menghadapi banyak kritik, termasuk dari kalangan militer dan aktivis hak asasi manusia, Angkatan Darat AS berkomitmen untuk menjalankan keputusan ini sesuai dengan arahan eksekutif dari pemerintah.

Kapan kebijakan ini akan sepenuhnya diberlakukan dan dampaknya terhadap kelanjutan karier militer bagi individu transgender yang sudah ada di angkatan bersenjata masih menjadi perbincangan yang berkembang. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com