BONTANG — Wacana penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bontang kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Pasalnya, antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU yang ada saat ini makin sering terjadi dan dianggap sudah melewati batas kewajaran, terutama pada jam-jam sibuk. Kondisi itu memicu desakan perlunya penambahan fasilitas distribusi BBM yang lebih merata.
Rahman, petugas checker Pertamina yang bertanggung jawab memetakan kebutuhan wilayah Bontang, menegaskan bahwa penambahan SPBU bukan lagi sekadar rencana, melainkan kebutuhan mendesak yang harus segera direalisasikan. Menurutnya, antrean kendaraan yang mengular telah menjadi pemandangan rutin dan membuat pengendara kehilangan waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM.
Kajian penentuan lokasi baru dilakukan dengan menganalisis kebutuhan distribusi dan jarak pelayanan agar suplai BBM untuk masyarakat di seluruh kawasan Bontang dapat terlayani secara seimbang. “Kapasitas yang ada tidak lagi cukup menampung permintaan. Penambahan titik distribusi BBM akan sangat membantu mengurangi kepadatan,” terangnya, Senin (08/12/2025).
Dua kawasan dinilai paling potensial untuk pembangunan SPBU baru, yaitu Bontang Lestari dan Bontang Kuala. Dari keduanya, Bontang Lestari disebut sebagai wilayah paling siap. Investor bahkan sudah menyatakan komitmennya untuk menanamkan modal. Proses perizinan disebut telah berjalan sejak awal tahun, dan fasilitas PertaShop yang kini beroperasi di kawasan tersebut akan diperluas serta ditingkatkan menjadi SPBU berlayanan lengkap. “Koordinasi dengan pihak investor masih berlangsung. Tahap pembangunan menunggu finalisasi teknis,” sambung Rahman.
Berbeda dengan Bontang Lestari, pembangunan SPBU di Bontang Kuala masih harus menanti peminat. Hingga kini belum ada investor yang menyatakan ketertarikan. Karena itu, Pertamina membuka pintu lebar-lebar bagi pelaku usaha yang melihat potensi bisnis energi di kawasan tersebut. “Pendaftaran lokasi bisa dilakukan melalui jalur resmi di website ataupun langsung menghubungi kami,” jelasnya.
Jika dua proyek tersebut terealisasi, warga Bontang diharapkan tidak lagi bergantung pada SPBU yang jumlahnya terbatas dan rawan padat. Penambahan titik distribusi BBM diyakini mampu mengakhiri drama antrean panjang kendaraan yang selama ini kerap memicu keluhan publik. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan