BANJARMASIN – Suasana malam di kawasan Alalak Tengah, Kecamatan Banjarmasin Utara, mendadak gempar akibat kebakaran besar yang melanda sebuah pabrik kayu, Sabtu (27/09/2025). Lokasi pabrik yang berada tepat di tepi Sungai Alalak dan persis di belakang Pasar Rahmat membuat warga setempat sempat diliputi rasa panik.
Kekhawatiran itu terutama datang dari para pedagang pasar. Mereka takut kobaran api menjalar ke deretan toko yang hanya berjarak beberapa meter dari titik kebakaran. Mahmud, seorang pedagang di Pasar Rahmat, mengaku cemas ketika melihat api berkobar begitu besar. “Kalau rumah saya lumayan jaraknya. Tapi toko saya kan di pasar. Nah dari depan pasar saja sudah kelihatan itu kobaran api, makanya khawatir sekali,” ucapnya.
Sejumlah warga sempat berusaha membantu dengan peralatan seadanya, namun api cepat membesar karena tumpukan serbuk kayu yang mudah terbakar. Dalam waktu singkat, hampir seluruh area pabrik hangus dilalap api.
Beruntung, kondisi malam itu relatif tenang karena tidak ada hembusan angin kencang. Situasi tersebut menjadi faktor penting yang mencegah api merambat ke arah pasar maupun permukiman padat penduduk. Posisi pabrik yang dekat dengan Sungai Alalak juga membantu proses pemadaman, karena petugas lebih mudah mengambil pasokan air. “Kalau saja angin kencang mengarah ke pemukiman pasti sudah habisan itu pasar. Untung sekali tidak ada angin,” tambah Mahmud dengan lega.
Informasi di lapangan menyebutkan, setidaknya dua pabrik kayu milik H. Faisal dan H. Udin terbakar dalam kejadian itu. Beberapa mesin pengolah kayu jenis bansau juga tidak bisa diselamatkan dan habis dilahap api.
Tajudin, salah seorang saksi mata, menceritakan bagaimana ia berusaha mendekati lokasi untuk memberikan bantuan sederhana. Namun, upayanya terhenti karena api terlalu besar dan hawa panas membuatnya tak sanggup bertahan. “Saya mendekat mencoba menyiram pakai ember. Tapi panas sekali hawanya api itu dan cepat merayap,” katanya.
Setelah upaya pemadaman berlangsung, api akhirnya dapat dijinakkan. Meski begitu, asap putih masih mengepul dari mesin-mesin yang terbakar, menandakan sisa bara belum sepenuhnya padam. Ratusan warga pun berdatangan, sekadar melihat kondisi pabrik yang kini hanya menyisakan puing hitam dan rangka bangunan yang hangus.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi warga sekitar, khususnya pedagang pasar. Keberadaan pabrik berbahan kayu yang dekat dengan pemukiman memang berpotensi menimbulkan bahaya besar ketika terjadi kebakaran. Hingga kini, aparat masih mendalami penyebab pasti munculnya api, sekaligus menghitung besaran kerugian yang dialami pemilik pabrik.
Meski situasi berhasil terkendali, bayangan ketakutan masih tersisa di benak warga yang nyaris menyaksikan pasarnya menjadi korban jilatan api. Mereka hanya bisa berharap kejadian serupa tidak terulang, serta mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi risiko kebakaran di kawasan padat aktivitas. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan