Api Padam, Janji Mitigasi Kembali Hilang

BANJARMASIN – Musibah kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara, kembali membuka luka lama tentang lemahnya sistem mitigasi kebakaran dan lambatnya langkah pencegahan di kota yang saban tahun dihantui api. Pemerintah Kota Banjarmasin memang bergerak cepat menyalurkan bantuan, namun lagi-lagi tindakan itu hanya bersifat reaktif datang setelah rumah hangus, bukan sebelum percikan api menyala.

Bantuan sosial diserahkan oleh Asisten I Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, mewakili Wali Kota. Pemerintah memberikan bantuan logistik dan uang tunai kepada enam kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. “Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, kami turut berbelasungkawa. Bantuan ini semoga bisa meringankan beban warga,” ujar Machli, Rabu, (08/10/2025).

Namun di balik ungkapan duka itu, muncul pertanyaan: sampai kapan penanganan kebakaran di Banjarmasin hanya berhenti pada bantuan setelah bencana? Di kawasan yang sudah lama dikenal rawan api, antisipasi seharusnya menjadi prioritas, bukan sekadar ucapan kewaspadaan rutin.

Machli juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian terhadap potensi kebakaran di permukiman padat yang sebagian besar rumahnya masih berbahan kayu. “Kehati-hatian itu penting sekali. Banyak rumah warga di Banjarmasin yang masih berbahan kayu, jadi masyarakat harus waspada terhadap sumber api dan potensi arus pendek listrik,” katanya.

Pernyataan itu benar, namun tanpa langkah nyata seperti peremajaan jaringan listrik, penggantian material bangunan, atau penyediaan alat pemadam sederhana di setiap RT, peringatan itu hanya akan menjadi slogan yang berulang di setiap musibah.

Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Nuryadi menjelaskan, bantuan yang diberikan meliputi sembako, matras, kompor gas, terpal, serta uang tunai Rp3 juta per kepala keluarga dan tambahan Rp500 ribu dari Baznas. “Begitu dapat data dari Tagana, kami langsung gerak. Kalau terkait pengungsian, biasanya kami akan menggelar dapur umum sekaligus pengungsian jika jumlah korban pada musibah kebakaran mencapai lebih dari 50 jiwa,” ujar Nuryadi.

Respons cepat ini patut diapresiasi, tetapi kebijakan yang baik seharusnya tidak hanya muncul setelah korban jatuh. Banjarmasin memerlukan sistem perlindungan sosial yang bersifat preventif, bukan sekadar penyaluran bantuan saat duka datang.

Dari sisi legislatif, Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Hari Kartono, juga menyoroti lemahnya upaya pencegahan kebakaran di kota itu. “Banjarmasin ini banyak rumah kayu, jadi kalau terbakar cepat merambat. Kami harap ada langkah serius untuk peremajaan kabel listrik, karena sering jadi sumber percikan api,” katanya.

Sorotan ini menunjukkan adanya kesadaran di legislatif, tetapi hingga kini belum terlihat kebijakan konkret yang mampu menekan angka kebakaran yang nyaris terjadi setiap bulan.

Hari juga menyoroti dugaan bahwa kebakaran berasal dari rumah seorang penghuni dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ia menilai dinas sosial perlu lebih aktif menangani warga rentan seperti ini. “Kalau benar penyebabnya dari ODGJ, pemerintah harus hadir. Mereka seharusnya ditempatkan di tempat yang aman dan sesuai, supaya ini bisa jadi langkah mitigasi kebakaran juga,” tegasnya.

Pernyataan itu menegaskan lemahnya intervensi sosial di tingkat kota. ODGJ yang tidak mendapat perhatian memadai bukan hanya rentan secara pribadi, tetapi juga bisa berimplikasi pada keselamatan warga sekitar.

Sebagaimana diketahui, kebakaran di Jalan Pangeran telah menghanguskan empat rumah dan membuat 14 jiwa kehilangan tempat tinggal. Api diduga berasal dari rumah seorang penghuni dengan gangguan kejiwaan, dan baru berhasil dipadamkan setelah hampir dua jam oleh petugas Disdamkarmat serta relawan.

Peristiwa ini seharusnya menjadi cermin bagi Pemkot Banjarmasin untuk berhenti berpikir respon cepat setelah bencana, dan mulai membangun sistem tanggap sebelum bencana. Tanpa itu, bantuan yang diserahkan hari ini hanyalah plester di luka lama yang akan terus terbuka setiap kali api kembali menyala. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com