AR Dipecat dari SIGAP, Kasus Pedofilia Guncang Kampung di Berau

BERAU — Kasus dugaan pedofilia yang menyeret AR (25), mantan Duta Budaya Berau 2022 sekaligus pendamping desa dalam Program SIGAP Sejahtera, kini bergulir menjadi salah satu kasus paling menyita perhatian publik di Kabupaten Berau. AR resmi diberhentikan dari statusnya sebagai Pejuang SIGAP Sejahtera setelah dua korban melaporkan adanya tindak kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Berau memastikan bahwa pemberhentian AR dilakukan segera setelah informasi dugaan kejahatan seksual tersebut mengemuka. AR sebelumnya bertugas di Kampung Buyung-buyung dan Tabalar Ulu.

“Kami sudah mengeluarkan surat pemberhentian AR sebagai Pendamping Desa, Senin 17 November 2025 lalu,” ujar Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, Kamis (20/11/2025).

Ia menegaskan bahwa tindakan AR sepenuhnya merupakan perbuatan pribadi dan tidak berkaitan dengan lembaga pendamping desa.

“Kami pun kaget menerima informasi ini dan cukup memperihatinkan,” tuturnya.

Menurut Tenteram, pendamping desa semestinya menjadi teladan dalam menggerakkan pemberdayaan masyarakat. Karena itu, peristiwa ini menjadi peringatan keras agar setiap pendamping menjaga integritas dan perilaku.

Polres Berau telah menahan AR. Dari penyelidikan sementara, penyidik menduga jumlah korban mencapai 18 orang mayoritas remaja di sekitar kampung tempat AR bertugas.

Bahkan, informasi yang beredar di masyarakat sempat menyebut jumlah korban bisa mencapai 40 orang, meski belum dapat dipastikan kebenarannya.

Kepala Dinas DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah, memastikan pendampingan terhadap korban terus dilakukan. “Kami sedang melakukan pendampingan dan ke kampung langsung,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk menjaga kondisi psikologis para korban dan menghindari rasa malu ketika harus datang ke pusat layanan di kota.

“Informasinya simpang siur, ada yang menyebut jumlah korban mencapai sekitar 40 orang. Tapi saat ini belum benar ya sebanyak itu,” tegasnya.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan seksual ke masyarakat dan sekolah-sekolah di Kecamatan Tabalar.

Riwayat prestasi AR sempat membuat publik terkejut. Selain menjadi juara dua Duta Budaya Berau 2022, AR juga pernah meraih penghargaan Pramuka Berprestasi dan masuk 50 besar Pertamina Foundation 2021.

Namun perjalanan pulangnya ke Berau justru berakhir di tangan polisi. AR ditangkap Tim Reskrim Polres Berau di Bandara Kalimarau, sesaat setelah tiba dari luar daerah.

“Masih proses ya, memang benar saat ini laporan dan data kami ada 18 korban. Anak usia SMP dan SMA,” ungkap Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, Rabu (19/11/2025).

Hingga kini, polisi belum dapat menyampaikan modus yang digunakan AR. Kasus akan dirilis secara resmi setelah penyidikan lengkap.

Program SIGAP Sejahtera merupakan program Pemkab Berau sejak 2018 yang bertujuan meningkatkan kapasitas SDM kampung. Program ini melibatkan 100 pendamping desa dan 12 koordinator kecamatan yang dikenal sebagai Pejuang SIGAP Sejahtera (PSS).

Kasus AR membuat sebagian warga mempertanyakan pengawasan terhadap para pendamping desa, meski pemerintah menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan kesalahan individu, bukan kelemahan sistem.

“Sekarang kita semua pasti menunggu proses hukum di kepolisian,” ujar Tenteram Rahayu. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com