JEDDAH – Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan keras mengecam serangan rudal Iran yang menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, pangkalan militer terbesar Amerika Serikat di Timur Tengah. Serangan yang terjadi pada Senin (23/6/2025) tengah malam itu dinilai Riyadh sebagai pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat dibenarkan.
“Kerajaan Arab Saudi mengutuk dan mengecam keras agresi Iran terhadap Qatar. Ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap prinsip bertetangga baik dan tidak bisa diterima dalam keadaan apa pun,” tegas Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melalui siaran resmi yang dikutip Al Arabiya, Selasa (24/6/2025). Riyadh juga menegaskan dukungan penuh terhadap Doha dan siap mengerahkan segala kemampuan untuk membantu Qatar.
Militer Iran mengklaim serangan rudal “dahsyat” tersebut sebagai balasan atas serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025) dini hari. Namun menurut laporan militer Qatar, dari 19 rudal yang diluncurkan, hanya satu yang berhasil menembus pertahanan udara dan menghantam Al Udeid, sementara sisanya berhasil ditangkis.
Qatar menyatakan haknya untuk membalas sesuai hukum internasional. “Serangan ini merupakan pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat diterima,” kata pernyataan resmi pemerintah Qatar.
Uni Emirat Arab (UEA) turut mengutuk aksi Iran. Melalui Kementerian Luar Negeri yang dikutip kantor berita WAM, UEA menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Qatar”.
Eskalasi ini memperluas dampak konflik Iran-Israel yang berawal sejak 13 Juni 2025, ketika Israel menyerang fasilitas nuklir dan militer Iran. Teheran membalas dengan meluncurkan rudal ke Israel, sebelum AS ikut campur dengan menyerang tiga situs nuklir Iran.
Serangan terbaru ke Qatar ini menandai babak baru ketegangan di Timur Tengah, dengan melibatkan lebih banyak aktor regional. Pangkalan Al Udeid yang menjadi sasaran merupakan salah satu instalasi militer AS paling strategis di kawasan, yang menampung sekitar 10.000 personel militer Amerika.
Para pengamat menilai respon keras negara-negara Arab terhadap Iran menunjukkan pergeseran aliansi di kawasan, khususnya dalam menyikapi ambisi nuklir Teheran dan pengaruhnya di Timur Tengah. Krisis ini diperkirakan akan terus bereskalasi jika tidak ada upaya diplomasi intensif dari pihak-pihak terkait. []
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan