Arab Saudi Kecam Keras Teror Berdarah di Pantai Bondi

SYDNEY — Tragedi penembakan massal yang mengguncang Pantai Bondi, Australia, menuai kecaman luas dari komunitas internasional. Salah satu reaksi tegas datang dari Pemerintah Arab Saudi yang secara terbuka mengutuk aksi kekerasan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teroris yang tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.

Melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, Arab Saudi menegaskan sikapnya yang konsisten menentang segala bentuk kekerasan dan ekstremisme. Pernyataan itu menegaskan bahwa serangan di ruang publik yang menelan korban jiwa merupakan pelanggaran serius terhadap nilai kemanusiaan.

“Kerajaan menegaskan pendiriannya terhadap semua bentuk kekerasan, terorisme, dan ekstremisme,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Senin (15/12/2025).

Selain kecaman, pemerintah Saudi juga menyampaikan simpati mendalam kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan, serta dukungan moral kepada pemerintah dan masyarakat Australia yang tengah berduka.

“Belasungkawa tulus kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat Australia, dan mendoakan agar para korban luka segera pulih,” imbuh kementerian.

Penembakan massal itu terjadi saat perayaan festival Yahudi Hanukkah di kawasan Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12/2025). Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan bersenjata tersebut.

Pantai Bondi yang selama ini dikenal sebagai ikon wisata Australia mendadak berubah menjadi lokasi tragedi. Otoritas setempat menyebut serangan itu dilakukan oleh dua pria bersenjata yang bertindak secara brutal di tengah kerumunan pengunjung acara.

Dari hasil penyelidikan sementara, satu pelaku tewas di tempat setelah ditembak polisi, sementara satu pelaku lainnya mengalami luka kritis dan kini dirawat di rumah sakit di bawah penjagaan ketat aparat keamanan.

Otoritas Kesehatan New South Wales, seperti dikutip Sydney Morning Herald, melaporkan sebanyak 27 korban masih menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Sydney. Sebelumnya, total 42 orang sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan usai insiden tersebut.

Kepolisian Australia mengidentifikasi kedua pelaku sebagai Sajid Akram (50) dan anaknya, Naveed Akram (24). Polisi memastikan tidak ada pelaku lain yang terlibat dalam penembakan massal ini.

Sajid dilaporkan tewas seketika di lokasi kejadian, sedangkan Naveed dalam kondisi kritis. Otoritas Australia mengungkapkan bahwa Sajid tercatat memiliki enam senjata api yang diperoleh secara legal.

Hingga kini, motif di balik serangan tersebut masih dalam penyelidikan mendalam. Namun, kepolisian Australia telah secara resmi menetapkan peristiwa ini sebagai “insiden teroris” dan mengungkap penemuan dugaan peledak rakitan di dalam sebuah kendaraan yang berkaitan dengan pelaku.

Kecaman dari Arab Saudi menambah daftar panjang reaksi internasional atas tragedi Bondi, menegaskan bahwa terorisme tetap menjadi ancaman global yang harus dilawan secara kolektif. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com