JEDDAH – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Pemerintah Arab Saudi memperketat pengawasan terhadap kendaraan yang akan memasuki Kota Makkah. Langkah ini terlihat dari ketatnya pemeriksaan di berbagai pos pemeriksaan atau checkpoint pada Senin (02/06/2025). Setiap kendaraan yang melintas, baik dari arah Jeddah menuju Makkah maupun dari arah lain, wajib melalui serangkaian pemeriksaan secara berlapis oleh otoritas keamanan Saudi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kendaraan yang melaju dari arah Jeddah ke Makkah diperiksa di tiga titik berbeda. Bahkan, kendaraan yang membawa rombongan media dan tamu undangan resmi Kerajaan Arab Saudi tidak luput dari pengawasan. Petugas secara teliti memeriksa dokumen tasreh atau surat izin khusus bagi pengemudi, serta memeriksa visa haji milik penumpang.
Kepadatan lalu lintas menuju gerbang pemeriksaan tak terhindarkan. Antrean kendaraan memanjang hingga lebih dari satu kilometer. Sebagian besar kendaraan yang mengantre terdiri atas mobil pribadi, namun juga tampak bus dan truk ikut dalam barisan panjang tersebut. Dalam antrean tersebut, pengendara harus menunggu sekitar 20 menit sejak memasuki area checkpoint hingga tiba di titik pemeriksaan utama.
Di setiap gerbang pemeriksaan, terdapat dua orang petugas kepolisian yang langsung menanyakan tasreh kepada sopir serta Kartu Nusuk kepada penumpang. Kartu nusuk berfungsi sebagai identitas digital jemaah dan merupakan syarat untuk mengakses berbagai layanan haji, termasuk izin masuk ke Masjidil Haram. Dalam proses pemeriksaan itu, tiga unit minibus dan satu truk tercatat tidak diizinkan melanjutkan perjalanan karena diduga tidak memenuhi ketentuan.
Pemeriksaan ketat ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap keberadaan jemaah haji ilegal yang kerap mencoba menyusup ke Makkah menjelang puncak haji. Pemerintah Arab Saudi telah menegaskan bahwa hanya jemaah yang memiliki visa haji resmi yang diizinkan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari upaya lebih luas yang sedang digencarkan oleh otoritas keamanan Saudi menjelang puncak musim haji.
Direktur Keamanan Publik sekaligus Ketua Komite Keamanan Haji, Mohammed Al Bassami, mengungkapkan bahwa aparat keamanan telah menghalau sedikitnya 205.000 jemaah haji ilegal dari berbagai negara yang berusaha memasuki Makkah tanpa visa sah. “Mereka mencoba melakukan ibadah haji tanpa visa haji yang merupakan syarat utama bagi para jemaah haji,” ujarnya.
Selain itu, pihak berwenang Arab Saudi juga berhasil membongkar sekitar 415 perusahaan penyelenggaraan haji palsu. Operasi ini merupakan bagian dari razia besar-besaran yang digelar secara intensif selama masa persiapan menuju puncak ibadah haji 2025, seperti dilaporkan Saudi Gazette. Langkah tersebut mencerminkan komitmen Pemerintah Arab Saudi untuk menjaga kelancaran dan keamanan penyelenggaraan ibadah haji. []
Redaksi11