CALIFORNIA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah mempertimbangkan kemungkinan menarik sekitar 4.500 tentara dari Korea Selatan (Korsel). Rencana ini merupakan bagian dari kajian ulang kehadiran pasukan AS di kawasan tersebut yang masih dalam proses pembahasan di lingkungan militer Washington.
Menurut laporan media Korea Selatan, pemerintahan Presiden AS Donald Trump mulai mengkaji posisi pasukan AS yang ditempatkan di pangkalan militer di Korsel. Dalam wacana tersebut, Trump mempertimbangkan pemindahan sebagian pasukan ke wilayah Indo-Pasifik. Namun, rencana pemindahan ini masih merupakan salah satu dari beberapa opsi yang tengah ditelaah oleh perwira senior militer AS dan belum ada keputusan akhir yang diumumkan.
Diskusi mengenai penarikan pasukan juga berlangsung bersamaan dengan pembahasan internal yang lebih luas terkait fleksibilitas strategi militer AS di Semenanjung Korea. Beberapa kalangan di Washington mendorong perlunya strategi militer yang lebih dinamis bagi Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan (US Forces Korea/USFK).
Sebelumnya, media The Wall Street Journal mengabarkan pada Kamis (22/5) bahwa Pentagon mempertimbangkan opsi menarik sedikitnya 4.500 tentara dari Korea Selatan dan memindahkan mereka ke wilayah lain di Indo-Pasifik, termasuk Guam. Namun, proposal tersebut belum diajukan secara resmi kepada Presiden Trump dan masih dalam tahap diskusi di antara pejabat tinggi militer.
Juru bicara Pentagon menyatakan belum ada pengumuman kebijakan resmi terkait rencana penarikan tersebut. “Tidak ada pengumuman kebijakan yang tengah dibuat,” ujarnya menanggapi pertanyaan mengenai rencana relokasi ribuan tentara AS dari Korea Selatan.
Sementara itu, isu denuklirisasi Korea Utara tetap menjadi agenda strategis utama bagi pemerintah AS selama masa pemerintahan Trump. Pembahasan mengenai penarikan pasukan ini dinilai berkaitan erat dengan upaya AS menjaga keseimbangan kekuatan dan menghadapi dinamika keamanan di kawasan Indo-Pasifik yang semakin kompleks. []
Redaksi11