Asap Limbah Diduga Berbahaya, Pemerintah Diminta Periksa Warga Bontang

BONTANG – Penghentian sementara operasional insinerator limbah medis RSUD Taman Husada oleh Pemkot Bontang dinilai belum cukup menjawab keresahan warga. Peneliti NUGAL Institut, Merah Johansyah, menilai langkah tersebut seharusnya diikuti dengan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang berpotensi terdampak asap insinerator.

Menurutnya, selama insinerator beroperasi tanpa mengantongi izin resmi, warga sekitar sempat menghirup asap hasil pembakaran limbah B3. Kondisi ini berisiko menimbulkan gangguan pernapasan, terutama pada kelompok rentan.

“Bahaya ini justru belum terdeteksi, sehingga perlu pengecekan menyeluruh sebagai langkah mitigasi,” ujarnya.

Merah menekankan bahwa pemerintah tidak boleh sekadar meminta warga mendatangi rumah sakit untuk pemeriksaan. Sebaliknya, pihak berwenang harus turun langsung ke lapangan agar kondisi kesehatan warga dapat terpantau secara objektif.

Ia juga menegaskan, apabila ditemukan indikasi penyakit pernapasan akibat paparan asap tersebut, tanggung jawab pemerintah dan pihak rumah sakit tidak berhenti pada pemeriksaan. “Kalau perlu sampai mereka sembuh total dari penyakit pernapasan,” tambahnya.

Langkah ini, lanjutnya, penting untuk memastikan rasa aman warga sekaligus menunjukkan tanggung jawab pemerintah dalam melindungi kesehatan publik.

Sebelumnya, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memutuskan menghentikan sementara pengoperasian insinerator sejak Selasa 16 September 2025. Keputusan itu diambil setelah rapat terbatas dengan manajemen RSUD, sambil menunggu izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Meski begitu, sejumlah pemerhati lingkungan menilai kebijakan penghentian saja belum cukup. Risiko kesehatan yang mungkin timbul dari paparan asap harus dipetakan secara jelas. Pemeriksaan kesehatan massal pun dianggap menjadi solusi awal untuk memastikan tidak ada warga yang terabaikan.

Dengan langkah konkret seperti pemeriksaan dan penanganan medis, pemerintah diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik sekaligus memastikan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama di tengah persoalan pengelolaan limbah medis. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com