Aspal Maut Pontianak: Dua Perempuan Tewas dalam Dua Hari!

PONTIANAK – Tragedi lalu lintas kembali merenggut nyawa di Kota Pontianak. Seorang guru Madrasah Ibtidaiyah bernama Renika Jumina meninggal dunia usai terlibat kecelakaan dengan sebuah truk di Jalan Tanjung Raya II, Kamis (23/10/2025) siang.

Insiden maut itu terjadi di depan Toko Bangunan Bintang Raya, Kecamatan Pontianak Timur. Warga sekitar menyebut, suara benturan keras sempat mengejutkan pengguna jalan sebelum akhirnya lokasi dipenuhi kerumunan warga.

Saksi di tempat kejadian, Salbani, mengaku tidak sempat menyaksikan langsung peristiwa tersebut.

“Saya tidak tahu kejadiannya. Tiba-tiba saja orang sudah ramai, saya pikir ada apa, rupanya di situ sudah ada orang terbaring lalu jalan ini jadi macet,” ujarnya.

Ia menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

“Setahu saya itu, pengendara motor ini tidak bergerak lagi. Masyarakat juga tidak berani menyentuhnya. Begitu polisi datang barulah diangkat ke ambulans lalu dibawa ke Rumah Sakit Yarsi,” katanya.

Dari informasi sementara di lapangan, kecelakaan melibatkan sepeda motor dan truk.

“Kata orang tadi itu antara motor sama truk, tidak tahu lah kesenggol atau apa, tiba-tiba sudah kejadian seperti itu. Sopir truknya juga tadi diamankan polisi,” tambah Salbani.

Hingga berita ini diterbitkan, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan tenaga pendidik tersebut. Tragedi ini menambah panjang daftar korban akibat minimnya pengawasan lalu lintas dan kelalaian pengguna jalan di wilayah perkotaan Pontianak.

Rentetan Kecelakaan, Jalan Pontianak Kian Mematikan

Kecelakaan tragis seperti ini bukan pertama kali terjadi. Dua hari sebelumnya, Selasa (21/10/2025) malam, seorang ibu rumah tangga bernama Siti Ukhro juga meregang nyawa di Jalan Ahmad Yani I, tepat di depan SMK Negeri 5 Pontianak.

Korban dikenal sebagai sosok pekerja keras yang membantu perekonomian keluarga dengan berjualan kue. Menurut sang suami, Muhammad Sai (43), malam itu istrinya keluar rumah sekitar pukul 22.00 WIB untuk mengantar pesanan kue ke Pasar Flamboyan.

“Saya sempat cari ke pasar dan ke jalan, tapi tidak ketemu. Akhirnya saya ke Rumah Sakit Bhayangkara, rupanya benar, istri saya kecelakaan,” ujarnya lirih di rumah duka di Desa Pal IX, Kubu Raya.

Siti Ukhro meninggalkan lima anak, yang paling kecil baru berusia satu tahun. Tangis keluarga pecah di rumah duka.
Ibunda korban terus menangis mengenang kepergian putrinya yang dikenal lembut dan penyayang korban dimakamkan keesokan harinya, Rabu (22/10/2025), di pemakaman Jalan Karya Sosial, Pontianak.

Kritik untuk Keselamatan Jalan di Pontianak

Dua peristiwa dalam waktu berdekatan ini seolah menegaskan bahwa keselamatan pengguna jalan di Pontianak masih berada di titik rawan. Kurangnya rambu, kecepatan kendaraan berat di kawasan padat, serta lemahnya pengawasan menjadi ancaman nyata bagi pengendara, terutama perempuan dan pekerja sektor informal.

Tragedi demi tragedi seharusnya menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah dan aparat terkait untuk menata ulang sistem keselamatan lalu lintas. Nyawa manusia tidak boleh terus menjadi korban dari ketidakteraturan dan abainya pengawasan di jalan raya. []

Fajar Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com