NEW YORK – Astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams berhasil kembali ke Bumi dengan selamat pada Selasa (18/03/2025), setelah melakukan pendaratan di perairan lepas pantai Florida menggunakan kapsul Crew Dragon milik SpaceX. Kembalinya kedua astronaut veteran ini menandai berakhirnya misi luar angkasa yang penuh tantangan dan permasalahan teknis, setelah mereka menghabiskan sembilan bulan di luar angkasa.
Wilmore dan Williams sebelumnya dijadwalkan untuk kembali menggunakan pesawat ruang angkasa Boeing Starliner, namun kegagalan pada sistem pesawat tersebut menyebabkan keterlambatan yang signifikan. Hal ini menyebabkan NASA akhirnya memutuskan untuk menggunakan kapsul SpaceX untuk membawa mereka pulang. Misi ini semakin menarik perhatian setelah masalah teknis yang dihadapi oleh pesawat Boeing Starliner, yang juga menarik sorotan global terkait dengan pengembangan penerbangan luar angkasa.
Keduanya, yang sebelumnya terlibat dalam misi rotasi astronaut Kru-9 NASA, meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan pesawat Crew Dragon. Mereka memulai perjalanan pulang yang memakan waktu sekitar 17 jam, setelah sebelumnya menghabiskan waktu yang lama untuk menyelesaikan misi di luar angkasa. Wilmore dan Williams, bersama dua astronaut lainnya, memasuki atmosfer Bumi pada pukul 17.45 waktu setempat. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, sekitar 17.000 mil per jam, kapsul mereka melambat hingga hanya 17 mil per jam sebelum akhirnya mendarat dengan selamat di lautan menggunakan dua set parasut.
Misi yang mereka jalani menjadi penting karena berlangsung lebih lama dari misi ISS biasa yang umumnya berlangsung sekitar enam bulan. Dalam total waktu 286 hari di luar angkasa, mereka mencatatkan waktu lebih lama dari misi-misi sebelumnya. Namun, rekor ini masih lebih pendek dibandingkan dengan rekor yang dipegang oleh astronaut AS Frank Rubio, yang menghabiskan 371 hari di luar angkasa pada tahun 2023 akibat kebocoran pendingin pada pesawat antariksa Rusia.
Kembalinya Wilmore dan Williams ke Bumi ini menutup sebuah babak panjang misi yang penuh ketidakpastian, sekaligus menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan dan perencanaan kontinjensi dalam penerbangan luar angkasa. Penerbangan ini juga menjadi bukti bahwa meskipun ada kendala teknis, kerja sama antara NASA dan SpaceX dapat tetap berhasil membawa astronaut pulang dengan selamat. []
Redaksi03