Atap Rumah Hancur Diterjang Pohon, Warga Tapin Mengungsi

TAPIN – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, membawa duka bagi Sri, warga Desa Benderang, Kecamatan Lokpaikat. Atap rumah miliknya hancur setelah sebuah pohon Ketapang berukuran besar tumbang menimpa bangunan tersebut, Kamis (25/09/2025) sekitar pukul 16.00 Wita.

Beruntung, saat kejadian rumah dalam keadaan kosong. Sri bersama anak perempuannya sedang menghadiri kegiatan majelis taklim di rumah seorang guru di Jalan Bypass Rantau. “Saya di rumah guru di Jalan Bypass Rantau. Saat itu handphone saya banyak notifikasi, tidak tahu kalau pohon tumbang ternyata menimpa rumah kami,” ujarnya, Selasa (30/09/2025).

Meski tak ada korban jiwa, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah. Sri menyampaikan, dirinya baru merasa sedikit lega setelah tim gabungan berhasil mengevakuasi pohon tersebut pada Senin (29/09/2025), atau empat hari setelah peristiwa. Ia menuturkan, evakuasi baru dilakukan setelah anaknya yang kuliah di Banjarbaru menyampaikan keluhan melalui pesan di media sosial kepada Bupati Tapin H. Yamani.

Kini, Sri bersama anaknya terpaksa menumpang di rumah kerabat sambil menanti bantuan untuk memperbaiki atap rumah. “Saya berharap atap rumah bisa segera diperbaiki agar kami bisa kembali tinggal dengan aman. Rumah ini juga tempat saya mencari nafkah karena ada usaha pengobatan alternatif,” ujarnya penuh harap.

Sejauh ini, Sri sudah menerima bantuan sembako dari Dinas Sosial Tapin. Namun, kebutuhan paling mendesak tetaplah perbaikan rumah yang rusak. Tanpa atap, rumah tersebut tidak mungkin ditempati, apalagi menjadi tempat berusaha.

Sri mengisahkan bahwa ia merupakan penghuni awal Kompleks Anugerah Benderang sejak 2010. Pohon Ketapang yang akhirnya menimpa rumahnya sudah lama berdiri di halaman kompleks. Dahulu, ia sempat ingin menebangnya. Namun, keinginan itu dicegah mendiang suaminya karena pohon tersebut dianggap sebagai peneduh.

Kini, setelah kejadian itu, Sri menyadari keberadaan pepohonan besar di kawasan permukiman bisa menjadi ancaman ketika cuaca ekstrem datang. Apalagi, di kompleks tempat tinggalnya masih berdiri tiga pohon trembesi yang dinilai rawan tumbang jika diterpa angin kencang.

Sri pun berharap pemerintah setempat dapat melakukan peninjauan kondisi pohon-pohon besar di kawasan pemukiman warga agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Baginya, keselamatan keluarga lebih utama daripada sekadar kesejukan yang diberikan pepohonan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com