Aula SDN Jawa 5 Dilalap Api

MARTAPURA – Malam sunyi di Martapura pecah oleh kobaran api yang melahap aula SDN Jawa 5, Jalan Menteri 4, Kelurahan Jawa, Kabupaten Banjar, pada Kamis (16/10/2025) malam. Di tengah gencarnya seruan pemerintah soal keselamatan fasilitas pendidikan, peristiwa ini justru menyingkap lemahnya sistem keamanan sekolah dasar di daerah.

Kepala SDN Jawa 5, Anita Prihatin, memastikan bahwa api hanya menghanguskan aula tanpa merembet ke bangunan lain. Namun, pernyataan itu tak menutup fakta bahwa fasilitas sekolah kembali jadi korban dari kelalaian antisipasi. “Yang terbakar dua buah lemari, alat peraga IPA dan pakaian-pakaian menari anak-anak,” ujarnya saat meninjau lokasi kebakaran.

Ruangan aula tersebut biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan dan pertemuan sekolah. Namun, di malam kejadian, sekolah dalam kondisi gelap total. Tak ada penjaga, tak ada sistem deteksi dini kebakaran, tak ada penerangan. Situasi ini seolah menegaskan betapa rentannya infrastruktur pendidikan di daerah terhadap musibah semacam ini.

Anita menyebut kegiatan belajar-mengajar masih bisa dilanjutkan karena lokasi aula cukup jauh dari ruang kelas. “Untuk proses belajar-mengajar saya rasa tidak terganggu. Untuk masalah anak-anak belajar besok masih saya koordinasikan dengan dinas,” katanya. Namun, pernyataan itu justru mengundang pertanyaan: sampai kapan kebakaran di sekolah hanya dianggap musibah biasa, bukan alarm atas lemahnya pengawasan dan minimnya fasilitas keselamatan?

Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 21.48 WITA. Beruntung, api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari 30 menit oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan relawan. “Tidak ada korban jiwa,” kata petugas DPKP Banjar, Rizky. Tapi, hilangnya peralatan belajar dan perlengkapan seni siswa tentu menjadi kerugian yang tak kecil bagi proses pendidikan.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden kebakaran di sekolah-sekolah negeri yang umumnya tidak memiliki sistem proteksi kebakaran memadai. Pemerintah daerah dan dinas pendidikan seolah baru bergerak setelah api padam, bukan sebelum percikan pertama muncul. Ketika aula terbakar, yang ikut hangus bukan hanya alat peraga dan kostum tari, tetapi juga rasa aman dan tanggung jawab terhadap masa depan anak-anak di sekolah negeri seperti SDN Jawa 5. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com