KUTAI KARTANEGARA – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) 2025 telah selesai dilaksanakan pada Sabtu (19/04/2025). Berdasarkan hasil hitung cepat yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei, pasangan calon nomor urut 01, dr. Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, berhasil mengungguli dua kandidat lainnya dengan perolehan suara mencapai 56,74 persen.
Data tersebut dihimpun oleh lembaga survei SCL Taktika berdasarkan hasil pemantauan di 400 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 20 kecamatan. CEO SCL Taktika Konsultan, Iqbal Themi, menjelaskan bahwa metode yang digunakan adalah Stratified Systematic Cluster Random Sampling dengan populasi berupa suara sah dari pemilih yang datang langsung ke TPS.
“Hitung cepat ini dilakukan secara ketat dan metodologis, dengan menerjunkan 400 enumerator yang telah melalui pelatihan dan simulasi intensif,” ujar Iqbal dalam konferensi pers.
Pasangan nomor urut 3, Dendi Suryadi dan Alif Turiadi, berada di posisi kedua dengan 29 persen suara, disusul oleh pasangan independen Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais yang memperoleh 14,26 persen. Meski data menunjukkan keunggulan signifikan, Iqbal mengimbau masyarakat menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar.
“Kami mencatat hasil ini dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ±1 persen. Meski sangat mendekati hasil riil, tetap perlu menunggu keputusan final KPU,” tambahnya.
Sementara itu, di markas DPC PDI Perjuangan Kukar, calon bupati Aulia Rahman Basri menyampaikan rasa syukur dan apresiasi terhadap hasil sementara tersebut. Ia menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang mendukung dan mengawal jalannya PSU, mulai dari relawan, partai pengusung, hingga aparat keamanan.
“Kami sangat terharu dengan besarnya dukungan yang diberikan. Ini adalah bentuk nyata dari kepercayaan masyarakat Kukar terhadap visi Kukar Idaman Terbaik,” ucap Aulia.
Rendi Solihin menambahkan bahwa kemenangan tersebut adalah bukti konsistensi masyarakat dalam mendukung kelanjutan pembangunan Kukar.
“Di beberapa wilayah seperti Kuala Samboja dan Kota Bangun, dukungan masyarakat bahkan mencapai 100 persen. Ini adalah amanah besar yang harus kami jaga,” tuturnya.
Aulia juga menyampaikan sikap terbuka dan siap menghadapi bila ada gugatan pasca-PSU. Namun, ia berharap semua pihak dapat bersikap legowo dan kembali bersatu demi kemajuan Kutai Kartanegara.
“Kami bertanding untuk bersanding. Setelah 19 April, saatnya kita duduk bersama, menyatukan gagasan untuk Kukar,” tegas Aulia.
PSU Pilkada Kukar 2025 digelar setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi salah satu pasangan calon sebelumnya. Momentum ini menjadi panggung baru bagi Aulia–Rendi untuk kembali melanjutkan program pembangunan yang sempat tertunda, serta memperkuat legitimasi kepemimpinan mereka di mata masyarakat. []
Redaksi03