Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
PONTIANAK – Dugaan penganiayaan yang mencuat di kawasan Ambalat, Jalan Budi Karya, Kecamatan Pontianak Selatan, pada Minggu (09/11/2025), kini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Pontianak. Insiden tersebut tidak hanya memantik reaksi publik, tetapi juga membuka sorotan terhadap aktivitas usaha dan ketertiban lingkungan di wilayah itu.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Ia menegaskan, pihaknya akan turun langsung ke lapangan untuk menelusuri akar persoalan dan memastikan semua pihak mendapat perlakuan adil.
“Pemerintah Kota terus memonitor dan tentu turun ke TKP untuk memastikan seperti apa persoalan atau kejadiannya, serta terus melakukan koordinasi dengan Forkopimda, terutama para TNI/Polri,” ujar Bahasan saat diwawancarai wartawan.
Menurutnya, penanganan kasus ini tidak cukup berhenti pada aspek hukum semata. Pemerintah juga menyoroti faktor sosial yang mungkin berperan memicu terjadinya kekerasan.
“Kita ingin persoalan ini diusut secara tuntas untuk mengetahui apa dan siapa penyebab adanya penganiayaan dan lain sebagainya,” tambahnya.
Selain persoalan penganiayaan, Bahasan menyinggung keluhan warga yang menyoroti keberadaan pedagang liar dan aktivitas musik di kawasan Ambalat. Aktivitas itu dinilai menimbulkan kebisingan dan mengganggu ketenteraman masyarakat sekitar.
“Nanti kita minta kepada Satpol PP bersama Forkopimda untuk memastikan kebisingan itu, apakah memang benar-benar ada kebisingan yang menyebabkan masyarakat terganggu atau tidak,” jelasnya.
Bahasan menegaskan, Pemkot akan melakukan penelusuran izin usaha terhadap pelaku ekonomi di wilayah itu. Ia tidak ingin ada aktivitas bisnis yang melanggar aturan atau menyalahgunakan izin.
“Kita akan telusuri apakah izin yang telah diperoleh secara OSS itu sesuai dengan peruntukannya atau operasionalnya,” pungkasnya.
Langkah Pemkot Pontianak ini diharapkan tidak hanya mengurai kasus penganiayaan, tetapi juga menjadi pintu masuk penataan kembali kawasan Ambalat agar lebih tertib dan nyaman bagi warga. []
Fajar Hidayat
