MAHAKAM ULU – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, terus berinovasi dalam menyediakan akses listrik bagi kawasan 3T (tertinggal, terpencil, terluar). Salah satu langkah konkret adalah pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yang dinilai efektif sebagai sumber energi di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Asisten I Setkab Mahakam Ulu, Agustinus Teguh Santoso, mengatakan bahwa salah satu bukti nyata dari program ini adalah peresmian PLTS berkapasitas 60 KWp di Kampung Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun.
“Pekan kemarin, kami meresmikan PLTS dengan kapasitas 60 KWp yang telah berhasil menjangkau ratusan rumah warga dan fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah, dan balai pertemuan,” ujarnya saat ditemui di Long Bagun pada Selasa (03/03/2025).
Pengembangan PLTS di Batoq Kelo merupakan kelanjutan dari proyek serupa yang telah diterapkan di beberapa daerah terpencil lainnya di Mahakam Ulu. Sebelumnya, sejumlah kampung di Kecamatan Long Pahangai dan Long Hubung telah lebih dahulu menikmati manfaat PLTS.
Menurut Teguh, PLTS di Batoq Kelo menjadi solusi penting bagi masyarakat yang selama ini hidup tanpa akses listrik yang memadai. Kehadiran energi dari sumber terbarukan ini tidak hanya menjawab kebutuhan listrik, tetapi juga dapat mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Dengan adanya listrik yang stabil, warga dapat memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan ekonomi seperti pertukangan dan kuliner, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan kesejahteraan mereka.
Program ini juga merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan di daerah terpencil. Selain itu, pengelolaan PLTS di Batoq Kelo akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Kampung (BUMKa), yang diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan memberikan manfaat ekonomi bagi kampung tersebut.
“PLTS bukan hanya langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mendukung pengembangan sosial, pendidikan, dan budaya masyarakat,” tambah Teguh.
Dengan langkah ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat di kawasan 3T dapat meningkat secara signifikan, seiring dengan semakin mudahnya akses mereka terhadap energi yang ramah lingkungan. []
Redaksi03