PALANGKA RAYA — Jalanan utama Kota Palangka Raya kembali berubah menjadi arena adu kecepatan ilegal. Aksi balap liar yang marak pada malam hingga dini hari kini tak sekadar melanggar hukum, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan dan warga sekitar.
Sejumlah titik strategis kota dilaporkan kerap dijadikan lintasan balap liar, mulai dari Jalan Ahmad Yani, Bundaran Kecil, hingga kawasan sekitar Bandara Tjilik Riwut. Aktivitas berbahaya ini paling sering terjadi pada malam akhir pekan, saat lalu lintas relatif lengang dan pengawasan dianggap longgar.
Fenomena tersebut memicu keresahan masyarakat. Suara knalpot bising, laju kendaraan tak terkendali, hingga potensi kecelakaan fatal membuat aparat kepolisian meningkatkan pengawasan.
Untuk meredam aksi nekat tersebut, jajaran Polsek Pahandut memperketat Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD). Patroli dilakukan setiap hari, dengan fokus pengamanan diperkuat pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, waktu yang kerap dimanfaatkan pelaku balap liar untuk beraksi.
Kapolsek Pahandut AKP I Yudi Hartanto menegaskan bahwa kepolisian tidak akan memberi ruang bagi aktivitas yang membahayakan keselamatan publik. Setiap laporan warga langsung ditindaklanjuti. “Begitu ada laporan masuk, personel langsung kami terjunkan ke lapangan,” ujarnya saat diwawancarai Senin (15/12/2025) usai pembukaan Lampang Tandang Art Museum & Gallery.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat menjadi kunci penting dalam memutus mata rantai balap liar. Warga diimbau tak ragu melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan atau aksi balap liar di lingkungannya.
Masyarakat dapat menghubungi layanan darurat 110, sehingga petugas dapat segera bergerak membubarkan kerumunan dan mencegah potensi kecelakaan.
Selain langkah represif, polisi juga mengingatkan generasi muda agar tidak terjebak dalam aksi balap liar yang hanya menawarkan sensasi sesaat namun berisiko tinggi. “Balap liar bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam nyawa. Gunakan waktu dengan kegiatan positif yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” pungkasnya.
Aparat berharap sinergi antara polisi dan masyarakat mampu mengembalikan jalanan Palangka Raya sebagai ruang publik yang aman, bukan arena pertaruhan nyawa. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan