BALI – Pameran kedirgantaraan internasional Bali International Airshow (BIA) telah resmi dijadwalkan akan digelar pada 8-11 September 2027, setelah sebelumnya rencananya diselenggarakan pada September 2025. Keputusan penjadwalan ulang ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk penyesuaian dengan arahan pemerintah terkait keselarasan waktu pelaksanaan event pertahanan dan kedirgantaraan, serta kebutuhan waktu untuk berkoordinasi secara lebih detail dengan berbagai pihak terkait.
Andy Wismarsyah, CEO PT Inaro Tujuh Belas selaku penyelenggara, menjelaskan bahwa Bali International Airshow telah disepakati untuk diselenggarakan secara rutin setiap tahun ganjil. “Oleh karena itu, diputuskan Bali International Airshow akan kembali hadir pada 8-11 September 2027, tentunya dengan lebih baik dan lebih besar, demi memastikan pengalaman terbaik bagi semua peserta dan pengunjung,” jelas Andy dalam siaran persnya pada Kamis (1/5/2025).
Andy mengapresiasi penyelenggaraan Bali International Airshow di tahun sebelumnya dan menyoroti pentingnya acara ini bagi Indonesia. “Sebelumnya, Indonesia tidak pernah menyelenggarakan ajang ini selama hampir tiga dekade, mengingat pameran kedirgantaraan memiliki tingkat kompleksitas yang sangat menantang,” ujar Andy. PT Inaro Tujuh Belas atau Seven Event sebagai penyelenggara BIA 2024 mencatat keberhasilan penyelenggaraan acara tahun lalu yang melibatkan berbagai pihak terkait mulai dari instansi pemerintah, peserta domestik dan internasional, penyedia fasilitas, hingga kehadiran tokoh-tokoh penting dan atraksi tim aerobatik yang memukau publik.
Bali International Airshow 2024 yang memerlukan persiapan dan koordinasi sangat detail tersebut berhasil mencatat kesuksesan dengan partisipasi berbagai nama besar dunia industri penerbangan seperti Airbus, Bell Helicopters, Boeing, BrahMos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Leonardo (yang diwakili oleh Helitech Asia – distributor Asia-Pasifik), Lion Air Group, MBDA, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation, dan Thales. Para peserta menampilkan berbagai teknologi terkini industri aviasi, termasuk pesawat penumpang komersial, helikopter, pesawat militer dan persenjataan udara, yang berhasil memperluas peluang bisnis penerbangan di Indonesia sekaligus memberikan kesempatan bagi pengunjung bisnis dan umum untuk menyaksikan teknologi mutakhir penerbangan.
Acara tersebut juga menyelenggarakan berbagai forum dan diskusi yang membahas topik terkini industri penerbangan dan pertahanan udara, dengan menghadirkan tokoh-tokoh ternama dunia seperti Tony Blair (Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change dan Mantan Perdana Menteri Inggris), Jodi Mahardi (Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia), Tony Fernandes (Chief Executive Officer Air Asia Group), dan William Dickey (Director of Business Development Bell Helicopter Textron Asia Pacific). Salah satu fokus penting yang dibahas adalah kampanye penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai solusi bahan bakar pesawat dari Pertamina yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, BIA 2024 juga menyelenggarakan forum penerbangan militer dan sipil yang dihadiri petinggi militer udara dan sipil mancanegara, khususnya dari kawasan Asia Pasifik. Tidak hanya berbagai kesepakatan bisnis yang terjalin, Bali International Airshow 2024 juga berhasil mendorong terciptanya berbagai perjanjian kerja sama penting di bidang aviasi Indonesia, termasuk penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan PT Inaro Tujuh Belas.
Dengan kesuksesan BIA 2024 sebagai landasan, penyelenggara berkomitmen untuk menghadirkan Bali International Airshow 2027 dengan skala yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik. Penjadwalan ulang ini diharapkan dapat memberikan waktu persiapan yang lebih matang untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi seluruh peserta dan pengunjung, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kedirgantaraan di kawasan Asia-Pasifik. Penyenggaraan BIA secara berkala setiap tahun ganjil diharapkan dapat terus memacu perkembangan industri penerbangan nasional dan memperluas jaringan bisnis aviasi Indonesia di tingkat global. []
Redaksi11
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan