Bangunan Reyot, Harapan Siswa Bergantung Dana Pusat

SANGGAU – Kabupaten Sanggau kembali dihadapkan pada persoalan serius infrastruktur pendidikan setelah kondisi SDN 59 Entakai II di Desa Entakai, Kecamatan Kapuas, terungkap dalam keadaan rusak berat. Meski berada tidak jauh dari pusat kota, sekolah tersebut masih menunggu kepastian perbaikan, sementara pemerintah daerah kembali menggantungkan harapan pada anggaran pusat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sanggau, Alipius, memastikan bahwa pembangunan SDN 59 Entakai II tetap akan dilanjutkan. Ia menyatakan, kondisi sekolah tersebut telah lama menjadi perhatian Disdikbud dan telah berulang kali diusulkan untuk direhabilitasi.

“Sebenarnya, beberapa sekolah rusak berat tahun 2025 kemarin sudah kita usulkan dan masuk dalam revitalisasi Kementerian PUPR melalui Anggota DPR RI, Lasarus dan daftarnya sudah turun dan kami terima, termasuk SDN 59 Entakai ll, tapi nampaknya tidak dilaksanakan,” kata Alipius, Jumat (12/12/2025).

Gagalnya realisasi revitalisasi pada tahun sebelumnya membuat Disdikbud Sanggau kembali mengajukan usulan baru. Kali ini, proposal perbaikan SDN 59 Entakai II diajukan ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk tahun anggaran 2026.

Alipius berharap, pengajuan tersebut mendapat persetujuan sehingga proses revitalisasi dapat segera dilakukan dan tidak kembali tertunda.

“Semoga saja usulan kita lolos dan disetujui untuk direvitalisasi tahun depan,” harapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Kabupaten Sanggau sempat memperoleh alokasi revitalisasi untuk 13 sekolah melalui pokok-pokok pikiran (pokir) Anggota DPR RI, Lasarus, yang disalurkan melalui Kementerian PUPR. Namun, pelaksanaan pembangunan tersebut tidak berjalan sebagaimana direncanakan.

“Sebenarnya sudah selesai semua tetapi daftar yang 2025 ini tidak dilaksanakan PUPR, kemungkinan karena efisiensi anggaran,” ungkapnya.

Di tengah keterbatasan anggaran daerah, Disdikbud Sanggau mengaku terus berupaya mencari berbagai skema pendanaan agar sekolah-sekolah yang rusak berat dapat segera diperbaiki. Koordinasi lintas lembaga pun terus dilakukan agar perbaikan tidak hanya berhenti pada tahap perencanaan.

“Data sekolah rusak kita sudah ada, tapi untuk memperbaikinya dibutuhkan anggaran, karena anggaran kita terbatas, berbagai cara kita usulkan, termasuk melalui Pokir, semoga saja tahun depan anggarannya ada dan bisa langsung dieksekusi,” ucap Alipius.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena, melakukan peninjauan langsung ke SDN 59 Entakai II. Dalam kunjungan mendadak tersebut, ia mendapati kondisi bangunan sekolah sangat memprihatinkan.

“Saya tidak menyangka masih ada sekolah yang kondisinya rusak parah seperti ini, padahal lokasinya hanya sekitar 30 menit dari Kota Sanggau jika menggunakan roda bermotor,” ungkap Susana.

Kondisi ini menjadi potret ketimpangan pembangunan sarana pendidikan, sekaligus tantangan bagi pemerintah daerah untuk memastikan hak belajar yang aman dan layak bagi siswa, bahkan di wilayah yang relatif dekat dengan pusat pemerintahan kabupaten. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com