BANJARBARU — Sebuah peristiwa aneh sekaligus mengkhawatirkan terjadi di Perumahan Intan X, Amaco, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Selasa (21/10/2025) malam. Sebatang pohon tinggi di kawasan itu mendadak terbakar dan mengeluarkan percikan api dari bagian puncaknya. Video kejadian tersebut viral di media sosial dan menimbulkan kepanikan di kalangan warga.
Dalam unggahan akun Instagram @beritainformasikal, terlihat jelas bagaimana percikan api menjalar dari sela-sela batang pohon, lalu berjatuhan ke tanah dan terbawa angin. Warga yang menyaksikan kejadian itu panik dan khawatir api akan merembet ke rumah-rumah atau lahan sekitar. “Pohon mengeluarkan percikan api,” tulis keterangan pada video yang tersebar luas di dunia maya.
Namun, hingga kini penyebab pasti kebakaran pohon tersebut belum dapat dipastikan. Sejumlah warganet berspekulasi bahwa peristiwa itu mungkin akibat sambaran petir, korsleting listrik, atau cuaca ekstrem yang melanda Banjarbaru dalam beberapa hari terakhir. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang, baik dari PLN maupun instansi penanggulangan kebakaran.
Fenomena ini menyoroti lemahnya kesiapsiagaan lingkungan permukiman terhadap bahaya kelistrikan dan potensi cuaca ekstrem. Banyak permukiman yang masih dikelilingi jaringan listrik udara dekat pepohonan tinggi, tanpa inspeksi rutin atau pemangkasan berkala. Ironisnya, pemerintah daerah baru bereaksi setelah peristiwa viral di media sosial.
Kejadian ini seharusnya menjadi alarm bagi aparat dan warga untuk lebih waspada. Tidak hanya karena pohon terbakar bisa memicu kebakaran besar, tetapi juga karena menunjukkan potensi bahaya dari infrastruktur listrik yang dibiarkan tanpa pengawasan. Jika dugaan warganet benar bahwa api muncul akibat aliran listrik, maka kejadian di Amaco bisa menjadi cerminan kelalaian kolektif antara warga yang abai melapor dan otoritas yang lalai memeriksa.
Warga pun akhirnya bergegas memanggil bantuan untuk memadamkan api, namun video kebakaran pohon itu terlanjur menyebar dan menjadi tontonan nasional. Di tengah banyaknya kasus kebakaran akibat korsleting di berbagai daerah, publik menilai fenomena ini bukan lagi sekadar kejadian aneh, tetapi sinyal bahaya dari sistem listrik yang tidak terpelihara baik.
Pemerintah daerah dan PLN diminta tidak menunggu “pohon terbakar” berikutnya untuk bertindak. Inspeksi, pemangkasan pohon, serta sosialisasi bahaya kelistrikan seharusnya dilakukan sebelum api muncul bukan setelah viral di media sosial. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan