SUMATERA UTARA — Banjir bandang dan tanah longsor melanda enam kabupaten/kota di Sumatera Utara, menewaskan 10 orang, melukai 3, dan 6 lainnya masih dalam pencarian, kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, Rabu (26/11/2025).
Enam wilayah terdampak adalah Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, Mandailing Natal, dan Nias. Dari laporan polisi, terdapat 20 titik bencana, terdiri dari 12 tanah longsor, 7 banjir, dan 1 pohon tumbang.
Ratusan rumah rusak, dan 2.393 kepala keluarga terdampak, dengan 445 warga terpaksa mengungsi. Banyak akses jalan utama tertutup longsor dan genangan air, menyulitkan evakuasi dan distribusi bantuan.
“Sebanyak 2.393 KK terdampak, dan 445 warga terpaksa mengungsi, sementara sejumlah akses jalan utama masih tertutup material longsor dan genangan banjir,” ungkap Ferry.
Sejumlah titik bencana terlihat parah: rumah-rumah terendam, tanah longsor menutup jalan, dan pohon tumbang menghambat akses vital. Petugas gabungan dan relawan terus melakukan evakuasi, meski kondisi medan dan cuaca ekstrem memperlambat proses.
Bencana ini menjadi peringatan serius terkait curah hujan tinggi dan risiko alam di Sumut, terutama di daerah berbukit dan pesisir sungai. Aparat setempat menghimbau warga untuk tetap waspada, menghindari lokasi rawan longsor, dan segera melapor jika menemukan kondisi berbahaya.
Ribuan warga kini tinggal di posko pengungsian sambil menunggu bantuan logistik dan pemulihan infrastruktur. Pemerintah provinsi bersama aparat keamanan terus memantau situasi agar korban bertambah sedikit dan evakuasi berjalan lancar. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan