NUNUKAN — Sorotan publik kembali tertuju ke Kecamatan Sebatik setelah banjir berulang kali melumpuhkan aktivitas warga sepekan terakhir. Kondisi ini memicu reaksi cepat dari Anggota DPRD Nunukan, H. Firman Latif, yang menilai pemerintah daerah perlu mengambil langkah lebih strategis, bukan sekadar respons darurat setiap kali air naik.
“Penataan dan penguatan infrastruktur jalan harus dirancang ulang agar air dapat mengalir dengan baik dan tidak menggenangi permukiman warga,” ungkap Firman, Rabu (19/11/2025).
Firman menyebut persoalan banjir di Sebatik bukan hanya akibat curah hujan tinggi, tetapi juga karena rancangan infrastruktur yang tidak lagi mampu menampung debit air. Ia menilai rekayasa teknis yang terukur harus diterapkan agar penanganan banjir tidak menjadi agenda tahunan yang selalu merugikan masyarakat.
Menurutnya, Dinas Pekerjaan Umum memiliki peran penting dalam merumuskan konsep pengendalian banjir jangka panjang. “Kalaupun pemerintah daerah belum bisa menganggarkan, segera berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Kaltara. Banjir sepekan terakhir ini cukup melumpuhkan perekonomian warga di sejumlah kecamatan,” ungkapnya.
Sebagai legislator dari Dapil III Sebatik, Firman turut membawa suara masyarakat yang mengaku mulai kewalahan menghadapi situasi banjir yang terus berulang. Ia menilai pemerintah perlu bergerak lebih cepat dan tepat sasaran.
Firman memaparkan sejumlah opsi rekayasa infrastruktur yang dapat direncanakan. Mulai dari pembangunan hingga normalisasi drainase, pembuatan kolam retensi, pemasangan pompa air, pembangunan tanggul, sampai revitalisasi sungai yang selama ini menjadi titik penumpukan arus.
Tak hanya itu, ia mendorong pemerintah memperbanyak sumur resapan dan biopori di kawasan permukiman agar air hujan dapat langsung masuk ke tanah dan tidak menumpuk di permukaan. Penataan ulang zonasi wilayah rawan banjir juga disebutnya penting agar aliran air bisa lebih terkendali.
“Kita berharap pemerintah daerah bergerak cepat karena banjir yang terjadi bukan hanya menyebabkan kerusakan fasilitas umum, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi warga,” jelasnya.
Firman meminta seluruh instansi teknis turun langsung ke lapangan untuk memetakan titik-titik rawan banjir, mencatat kerusakan, dan segera mengeksekusi perbaikan infrastruktur agar bencana serupa tidak terus berulang. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan