Banjir dan Longsor Terjang Korsel, 14 Tewas dan 12 Hilang

SEOUL – Fenomena cuaca ekstrem kembali mengguncang Korea Selatan, menyisakan duka mendalam di tengah musim panas. Hujan deras yang mengguyur negeri tersebut sejak Rabu (16/07/2025) telah menyebabkan banjir besar dan tanah longsor di berbagai wilayah, menelan belasan korban jiwa serta menghilangkan sejumlah warga lainnya.

Informasi terkini yang dikutip dari CNBC International, menyebutkan bahwa pada Minggu (20/07/2025) waktu setempat, dua warga ditemukan meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian di kawasan wisata Gapyeong. Secara keseluruhan, jumlah korban tewas akibat bencana ini telah mencapai 14 orang, sementara 12 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Gelombang hujan ekstrem yang sebelumnya melanda wilayah selatan, kini telah bergeser ke arah utara. Badan Meteorologi Korea Selatan (Korean Meteorological Administration/KMA) memprediksi intensitas hujan akan mereda pada Minggu. Namun, tantangan belum berakhir karena wilayah terdampak diperkirakan akan dilanda gelombang panas pascahujan.

Kondisi ini semakin diperparah oleh intensitas curah hujan yang luar biasa tinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya. Pada Kamis (17/07/2025), curah hujan mencapai rekor tertinggi sejak pencatatan meteorologis dilakukan pertama kali pada tahun 1904. Beberapa daerah di Provinsi Chungcheong Selatan bahkan mengalami intensitas hujan yang diklasifikasikan sebagai peristiwa langka, hanya terjadi satu kali dalam seabad.

Wilayah Seosan, yang terletak di bagian barat Provinsi Chungcheong Selatan, mengalami dampak terparah. “Ini adalah tingkat yang biasanya hanya terlihat sekali dalam 100 tahun,” kata seorang pejabat dari Badan Meteorologi Korea Selatan kepada kantor berita Agence France-Presse (AFP).

Pejabat itu menambahkan bahwa curah hujan di Seosan mencapai 114,9 milimeter per jam, angka tertinggi sejak pencatatan resmi dimulai 120 tahun lalu. Ia menjelaskan bahwa fenomena ini dipicu oleh “arus udara hangat dan lembap yang mengalir di sepanjang tepi utara Samudera Pasifik, yang memicu ketidakstabilan atmosfer yang kuat.”

Bencana ini memunculkan kekhawatiran baru akan semakin intensifnya perubahan iklim dan dampaknya terhadap keselamatan warga. Pemerintah Korea Selatan kini tengah mengerahkan seluruh sumber daya untuk upaya penyelamatan dan evakuasi di daerah rawan bencana.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com