KOTAWARINGIN TIMUR — Warga Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dibuat panik setelah banjir rob tiba-tiba merendam permukiman dan akses jalan utama pada Senin (08/12/2025). Air yang naik cepat akibat hujan dan pasang Sungai Mentaya membuat sejumlah titik tenggelam hingga kedalaman sekitar 50 sentimeter.
Lokasi terdalam terjadi di Jalan Haji Muhammad Nur, Kelurahan Samuda Kota, yang langsung lumpuh karena genangan mencapai setengah roda motor. Warga yang hendak beraktivitas terpaksa menepi dan mencari jalur alternatif.
Camat Mentaya Hilir Selatan, Wahyudah, membenarkan kondisi tersebut dan mengungkapkan bahwa sejak pagi pihaknya bersama Polsek Jaya Karya telah turun langsung ke lokasi untuk memastikan keselamatan warga.
“Air naik cukup cepat dan menutup badan jalan. Kendaraan roda dua mulai kesulitan melintas, sementara beberapa rumah di desa sekitar juga terendam,” ujarnya.
Meski kondisi cukup mengganggu aktivitas harian, Wahyudah menegaskan situasi masih dapat dikendalikan. Ia memprediksi air akan surut dalam waktu singkat.
“Dari hasil pemantauan, arus air tidak terlalu deras dan diperkirakan surut dalam dua jam. Warga masih bisa beraktivitas, hanya perlu lebih berhati-hati,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa banjir rob ini dipicu oleh pasang maksimum Sungai Mentaya yang bertepatan dengan kondisi sungai yang kian dangkal akibat sedimentasi, sehingga air meluap lebih cepat dan sulit kembali surut.
“Salah satu penyebab lambatnya surut adalah banyaknya lumpur di bantaran sungai. Itu menghambat aliran,” katanya.
Wahyudah mendesak agar langkah pencegahan segera dilakukan untuk menghindari kejadian berulang, mengingat tren air pasang diprediksi meningkat dalam beberapa hari ke depan. “Pengerukan sungai dan pembersihan alur air sudah harus direncanakan,” ucapnya.
Ia juga mengimbau warga tetap siaga menyikapi perubahan cuaca ekstrem. “Kami terus memantau. Kalau ada peningkatan air, segera informasikan ke kelurahan atau kecamatan,” katanya.
Banjir rob ini menambah panjang daftar kejadian hidrometeorologi yang menimpa wilayah Kotim dalam dua pekan terakhir. Publik berharap pemerintah bergerak cepat sebelum dampak lebih besar terjadi. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan