Banjir di Banjarbaru Berlanjut, Pemko Siasati Wabah Penyakit

BANJARMASIN – Tiga Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, masih terendam banjir hingga satu pekan terakhir.

RT 01, RT 02, dan RT 03 yang terdampak banjir ini membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi, mengangkat barang-barang berharga mereka ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari genangan air yang belum juga surut.

Banjir yang melanda wilayah ini telah mengakibatkan gangguan serius bagi warga setempat, baik dari segi kenyamanan maupun kesehatan.

Selain masalah banjir yang terus meluas, beberapa warga, termasuk anak-anak, mulai mengeluhkan kondisi kesehatan mereka. Salah satunya adalah Hermawati, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di RT 02, RW 01. Anak keduanya yang berusia 8 tahun baru saja sembuh dari demam.

“Anak-anak suka main air, mungkin karena daya tahan tubuh mereka lemah, jadinya mereka jatuh sakit,” ujar Hermawati, Rabu (22/01/2025).

Masalah kesehatan tidak hanya dialami oleh anak-anak. Misbah, seorang warga RT 02, mengungkapkan bahwa anak balitanya yang berusia 18 bulan mulai mengalami gatal-gatal di bagian leher dan kaki.

“Mungkin karena tidak tahan dengan air banjir ini, gatal-gatalnya mulai muncul sejak banjir datang,” katanya.

Warga lainnya turut melaporkan keluhan serupa, yang semakin mengkhawatirkan mengingat risiko penyebaran penyakit kulit atau infeksi lainnya di daerah banjir.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina, mengonfirmasi adanya laporan terkait keluhan kesehatan warga di Landasan Ulin Selatan.

“Ya, kami menerima laporan tersebut, dan pihak Puskesmas serta PSC sudah menanganinya,” ujar Juhai.

Ketinggian air di wilayah ini bervariasi, namun di RT 02, ketinggiannya sudah mencapai lutut orang dewasa. Ketua RT 02, Hendra, menjelaskan bahwa kenaikan air terus terjadi secara bertahap.

“Ada yang naik dua sampai tiga jari setiap malamnya,” ujarnya. Untuk evakuasi, Hendra melaporkan bahwa delapan keluarga (KK) di RT 02 sudah mengungsi ke tenda pengungsian yang didirikan oleh BPBD, sementara sebagian warga mengungsi ke masjid dan tempat keluarga mereka.

Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin mengungkapkan bahwa pihaknya segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah banjir yang terus berlangsung. Pemerintah Kota Banjarbaru telah melibatkan berbagai instansi terkait untuk mempelajari penyebab banjir yang terus terjadi.

“Tim sedang mempelajari kenapa banjir ini masih terjadi. Kami akan evaluasi apakah saluran drainase sudah tersambung dengan baik atau perlu dilakukan normalisasi,” ungkapnya.

Aditya juga menyatakan bahwa Dinas Kesehatan telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang terdampak, sementara Dinas Sosial bekerja sama dengan BPBD menyediakan tenda darurat dan fasilitas lainnya.

BPBD juga menyiapkan peralatan evakuasi dan mendirikan dapur umum untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga.

Pemerintah Kota Banjarbaru terus berupaya mengurangi dampak banjir dengan melakukan tindakan tanggap darurat, memastikan keselamatan warga, serta terus memantau perkembangan genangan air hingga situasi kembali normal. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com