Banjir Hebat, Wali Kota Bekasi Malah Inapkan Keluarga di Hotel Mewah

JAWA BARAT – Sebuah video yang menunjukkan istri Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menginap di Hotel Horison saat banjir melanda Kota Bekasi menjadi viral di media sosial. Video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @bekasiupdate82 ini memperlihatkan seorang perempuan yang menyebutkan bahwa rumah Wali Kota Bekasi kebanjiran dan keluarganya menginap di hotel.

Dalam video tersebut, seorang perempuan mengatakan, “Wali Kota kita rumahnya kebanjiran gais, jadi nginepnya di Horison.” Video tersebut kemudian mendapatkan berbagai reaksi dari warganet yang merasa geram dengan tindakan tersebut, mengingat banyak warga yang kesulitan mencari tempat aman akibat banjir. Beberapa komentar yang muncul di media sosial menyarankan agar peristiwa tersebut tidak dipublikasikan, karena dapat menambah luka bagi mereka yang tengah menderita akibat banjir.

“Sebaiknya jangan di-share. Jagalah perasaan yang terdampak banjir, mereka nggak bisa bayar hotel,” tulis salah satu netizen. Komentar serupa juga muncul dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut bisa menjadi contoh yang kurang baik, terutama bagi seorang pejabat publik yang seharusnya memberikan empati kepada warganya yang terdampak bencana.

Menanggapi video viral tersebut, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa dirinya memutuskan untuk mengungsikan keluarganya ke hotel untuk alasan keamanan, bukan karena alasan mewah.

“Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi. Supaya ini saja, supaya prosesnya bisa pastikan lebih aman. Tidak ada pengen kesan bermewah-mewahan,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (05/03/2025).

Tri Adhianto menjelaskan bahwa pada pukul 02.00 WIB, ketinggian air sudah mencapai 600 cm, dan ia memutuskan untuk menyelamatkan keluarganya terlebih dahulu. Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini diambil agar ia bisa fokus bekerja melayani masyarakat yang terdampak banjir.

“Saya selamatkan dulu anak dan istri saya. Kemudian pagi-pagi jam 6 saya juga harus sudah bergabung dengan warga masyarakat,” ungkapnya.

Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras yang melanda Bekasi sejak Senin (03/03/2025) menyebabkan banjir parah di sejumlah kecamatan. Sebagai respons, Pemkot Bekasi menetapkan status tanggap darurat banjir dan mengerahkan berbagai upaya untuk membantu warga yang terdampak. Dalam video yang viral tersebut, berbagai reaksi warganet terbelah, ada yang mengkritik dan ada pula yang mendukung keputusan Wali Kota Bekasi untuk mengutamakan keselamatan keluarga. Namun, jelas bahwa peristiwa ini menambah dinamika sosial di tengah bencana yang melanda Kota Bekasi.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk mengungsikan keluarga ke hotel bukanlah karena ingin bermewah-mewahan, tetapi semata-mata untuk alasan keamanan.

“Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi. Supaya ini saja, supaya prosesnya bisa pastikan lebih aman. Tidak ada pengen kesan bermewah-mewahan,” ujar Tri Adhianto dalam konferensi pers pada Rabu (05/03/2025).

Tri Adhianto menjelaskan bahwa pada pukul 02.00 WIB, ketinggian air sudah mencapai 600 cm, dan ia memperkirakan bahwa rumahnya di kawasan Kemang akan terendam jika tetap berada di sana.

“Kalau saya kan melihatnya dari sisi pada waktu itu bagaimana saya ingin berbuat yang terbaik buat warga masyarakat,” tambahnya.

Dengan alasan tersebut, Wali Kota memutuskan untuk menyelamatkan keluarga terlebih dahulu agar dapat fokus melayani masyarakat yang terdampak.

“Saya selamatkan dulu anak dan istri saya. Kemudian pagi-pagi jam 6 saya juga harus sudah bergabung dengan warga masyarakat. Saya harus bisa memastikan bahwa pada pagi hari itu logistik harus sudah siap,” kata Tri Adhianto.

Untuk diketahui, banjir besar yang melanda Kota Bekasi sejak Senin (03/03/2025) telah mempengaruhi delapan kecamatan. Pemerintah Kota Bekasi pun menetapkan status tanggap darurat bencana banjir hingga Rabu (05/03/2025). Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, sebanyak 61.223 jiwa terdampak banjir yang melanda Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Jatiasih, Pondokgede, Rawalumbu, dan Bantargebang.

Di Kecamatan Jatiasih, yang paling parah terdampak, tujuh perumahan dengan luas 145,7 hektar terendam banjir. Sebanyak 16.733 orang mengungsi akibat banjir yang merendam tujuh titik di daerah tersebut. Di Kecamatan Pondokgede, terdapat 14 titik banjir, tetapi banjir sudah surut dan warga tidak perlu mengungsi. Sementara itu, di Kecamatan Rawalumbu, 21 titik banjir dengan 10.378 warga terdampak telah dilaporkan.

Selain itu, di Kecamatan Bantargebang, satu kelurahan juga terdampak banjir, namun hanya 199 orang yang harus mengungsi. Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya untuk membantu para korban dengan mendirikan dapur umum di berbagai titik, serta menyiapkan tempat evakuasi untuk memastikan logistik dan bantuan sampai ke warga yang membutuhkan.

Pemerintah Kota Bekasi berharap dengan penetapan status tanggap darurat, berbagai upaya penyelamatan dan bantuan kepada warga terdampak dapat lebih terorganisir dan efektif. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com