JAWA TIMUR — Situasi di lereng Gunung Semeru kembali menjadi sorotan setelah erupsi terbaru memaksa ratusan warga tetap bertahan di pengungsian. Prajurit TNI bersama aparat setempat meninjau langsung Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, untuk memastikan keamanan masyarakat di tengah cuaca yang terus berubah dan ancaman banjir lahar dingin yang belum mereda.
“Sebanyak 477 jiwa masih bertahan di dua titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, sementara aktivitas masyarakat di wilayah Candipuro telah kembali normal,” ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi, Minggu (23/11/2025).
Di tengah penanganan pengungsi, tiga warga yang mengalami luka bakar akibat awan panas masih menjalani perawatan intensif di RSUD Lumajang dan Pasuruan. Situasi ini menunjukkan bahwa risiko di lapangan belum sepenuhnya hilang.
Tim Aju Setiap Saat Siap Bergerak (S3B) Divisi Infanteri 2/Kostrad bersama Koramil 0821-14/Pronojiwo melakukan asesmen menyeluruh untuk memetakan tingkat bahaya serta menentukan area yang aman dan rawan. Personel gabungan tersebut bergerak sejak pagi hingga malam, menembus medan yang sulit dan mendung pekat yang sewaktu-waktu berubah menjadi ancaman banjir lahar dingin.
“Secara umum kondisi masyarakat terbilang kondusif, namun ancaman banjir lahar dingin masih cukup tinggi seiring intensitas hujan yang terus meningkat di kawasan tersebut,” kata Agung.
Dampak kerusakan di wilayah terdampak cukup signifikan. Berdasarkan peninjauan di lapangan, tercatat 22 rumah warga, satu bangunan sekolah, dan satu gardu listrik rusak berat. Kerusakan juga melanda lahan pertanian serta hewan ternak, membuat sebagian warga kehilangan sumber penghidupan.
Untuk memperkuat respons, Prajurit Divif 2 Kostrad mendirikan tenda peleton, dapur lapangan, serta memperketat penyekatan di zona rawan. Evakuasi warga dan barang berharga dilakukan secara terkoordinasi dengan dukungan penuh personel Koramil 0821-14/Pronojiwo yang sejak awal turun langsung melakukan penyisiran.
Pos Komando didirikan di depan Balai Desa Supiturang, sementara pos siaga ditempatkan di Dusun Gemuk Mas dan Dusun Sumbersari guna memastikan tindakan cepat dapat dilakukan kapan pun kondisi memburuk.
“Satuan TNI di lapangan akan terus memperkuat sinergi dan kesiapan operasi kemanusiaan hingga situasi dinyatakan aman sepenuhnya, sebagai bentuk komitmen TNI membantu pemerintah daerah dalam melindungi rakyat dari ancaman bencana alam,” tambah Agung. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan