KAPUAS – Ratusan rumah warga di Desa Bajuh, Kecamatan Kapuas Tengah, Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat luapan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas. Banjir yang terjadi sejak Rabu (09/04/2025) siang hingga Kamis (10/04/2025) ini menyebabkan genangan air mencapai ketinggian hingga empat meter, bahkan merendam sebagian besar rumah hingga mencapai atap.
Rahmadi Bucun, salah seorang warga Desa Bajuh yang juga Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Kapuas Tengah, mengungkapkan bahwa banjir kali ini lebih parah dibandingkan dengan kejadian sebelumnya. “Banjir kali ini sangat berbeda, bahkan cenderung lebih parah. Air naik dengan cepat dan mencapai ketinggian sekitar 4 meter,” ujar Rahmadi.
Menurutnya, peningkatan debit air yang begitu cepat membuat banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga, terutama barang elektronik. “Datangnya air sangat cepat, tidak seperti biasanya yang naiknya bertahap. Intensitas hujan yang sangat tinggi sejak subuh hari juga menjadi penyebabnya,” lanjut Rahmadi.
Selain Desa Bajuh, luapan air dari DAS Kapuas juga mulai merendam permukiman warga di Desa Merapit, yang terletak di seberang sungai. Kondisi di Desa Merapit tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Desa Bajuh. Banjir ini tercatat sebagai kejadian ketiga yang dialami oleh warga Desa Bajuh sejak Januari 2025.
Berdasarkan pantauan di lapangan, banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari genangan air yang semakin meluas. Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan cukup besar akibat banyaknya harta benda yang terendam.
Pemerintah setempat terus memantau perkembangan kondisi banjir dan berupaya memberikan bantuan kepada warga terdampak. []
Redaksi03