BERAU — Pemerintah Kabupaten Berau bergerak cepat merespons banjir yang melanda sejumlah kampung di Kecamatan Segah, dengan menggelar rapat darurat bersama para pemangku kepentingan untuk merumuskan solusi dan penanganan segera.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menunjukkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi warganya. Saat menerima laporan bahwa sebagian bantuan logistik yang dititipkan keluarga korban di Tanjung Redeb belum dapat disalurkan ke lokasi terdampak, ia tak kuasa menahan air mata.
“Paling tidak, malam ini sudah bisa diketahui bagaimana penyelesaiannya. Saya undang semua untuk membahas, karena banjir ini membuat beberapa warga tidak bisa bergerak,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (27/5/2025).
Banjir yang menggenangi enam kampung di Segah ini menyebabkan terputusnya sejumlah akses, sehingga pengiriman bantuan ke lokasi menjadi terhambat. Perjalanan menuju Kecamatan Segah sendiri bisa memakan waktu hingga enam jam, berdasarkan laporan dari BPBD Berau.
“Saya minta untuk secara keseluruhan kita bergerak bersama, karena ini sudah menyangkut masalah kemanusiaan,” tegas Gamalis.
Meski belum ada penetapan status darurat bencana, Gamalis menekankan bahwa kondisi Berau, khususnya di kawasan hulu sungai, tidak dalam keadaan baik-baik saja.
“Besok kami akan kesana, kita belum tahu medannya apakah bisa dilewati dengan cepat atau tidak. Yang pasti semua bantuan harus bisa sampai besok,” lanjutnya.
Adapun bantuan yang sangat dibutuhkan warga terdampak saat ini antara lain air bersih, serta perlengkapan untuk anak-anak dan bayi, termasuk popok sekali pakai.
Sementara itu, Camat Segah, Nur Alam, menyebut kampung yang terdampak banjir meliputi Long Laai, Punan Mahakam, Punan Segah, Long Ayan, Punan Malinau, dan Long Ayap. Ia melaporkan bahwa ketinggian air bahkan mencapai lima meter di beberapa titik. [] Adm04