BINTUNI – Polri bersama sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), memperkuat kolaborasi dalam Operasi Alfa Bravo Moskona 2025. Sinergi ini menjadi bukti nyata dedikasi mereka dalam menjalankan misi kemanusiaan di tengah tantangan berat yang ada di medan pencarian.
Kepala Kantor SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin, S.P., M.A.P., menegaskan bahwa kerja sama dan perencanaan yang matang menjadi kunci utama untuk menghadapi risiko tinggi di lapangan. Basarnas, kata Yefri, memulai persiapannya dengan menerima informasi rinci dari Polda Papua Barat terkait kondisi geografis dan potensi hambatan.
“Berita yang lengkap dan akurat dari Polda membantu kami mempersiapkan peralatan seperti drone untuk pengamatan zona kuning dan personel dengan keahlian khusus seperti high angle rescue serta water rescue,” ujar Yefri.
Dalam operasi ini, Basarnas mengalokasikan sumber dayanya ke dalam tiga zona utama: Merah, Kuning, dan Hijau. Zona Merah, yang dikategorikan sebagai area dengan risiko tertinggi karena keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), berada di bawah tanggung jawab SAR Polri. Meski demikian, Basarnas tetap menurunkan satu personel dengan keahlian khusus untuk mendampingi Kapolda, demi menjaga keselamatan di tengah medan ekstrem seperti hutan lebat dan sungai deras.
Untuk Zona Kuning, Basarnas menurunkan tim yang dilengkapi dengan dukungan drone guna melakukan pengamatan visual. “Zona Kuning memiliki banyak kendala seperti arus deras dan cuaca yang cepat berubah. Drone kami gunakan untuk memastikan area ini tersapu secara menyeluruh setiap harinya,” jelas Yefri. Sementara itu, di Zona Hijau, Basarnas membagi sembilan personel ke dua area utama, dengan dukungan penuh peralatan pencarian.
Namun, medan yang berat menambah kompleksitas operasi ini. “Arus sungai sering berubah, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, serta ancaman hewan buas seperti buaya dan kasuari menjadi hambatan besar,” ungkap Yefri.
Basarnas dan Polri terus menjaga koordinasi ketat untuk memastikan seluruh kegiatan pencarian berjalan sesuai prosedur yang aman dan efisien. Selain itu, pelibatan masyarakat setempat menjadi salah satu strategi penting untuk mendapatkan informasi tambahan di lapangan.
“Kami berharap ada tanda-tanda keberadaan korban, baik dalam bentuk pakaian, atribut, atau petunjuk lainnya. Itu akan sangat membantu menyelesaikan persoalan ini,” ujar Yefri, seraya mengapresiasi langkah Polri dalam mengoptimalkan partisipasi warga.
Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 mencerminkan komitmen tanpa batas untuk misi kemanusiaan, memperlihatkan bahwa di tengah berbagai tantangan medan, kerja sama semua unsur – mulai dari Polri, Basarnas, TNI, hingga tokoh masyarakat dan agama – menjadi fondasi utama dalam upaya menemukan Iptu Tomi Samuel Marbun dan memenuhi harapan keluarganya.[]
Redaksi10