Basarnas Tutup Operasi Pencarian KLM Asia Mulia

SULAWESI SELATAN – Setelah melakukan pencarian selama sepuluh hari penuh, Tim SAR gabungan resmi menghentikan upaya penyelamatan terhadap tiga anak buah kapal (ABK) dari KLM Asia Mulia yang dilaporkan tenggelam di perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan. Meskipun pencarian telah diperluas hingga ke wilayah Takalar, ketiga korban masih belum ditemukan hingga Sabtu (28/6/2025).

Kepala Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, menyatakan bahwa keputusan penghentian operasi dilakukan setelah pencarian tidak membuahkan hasil, bahkan setelah masa pencarian diperpanjang tiga hari atas permintaan keluarga korban. “Operasi SAR kapal KLM Asia Mulia ini telah dilaksanakan selama tujuh hari, kemudian penambahan selama tiga hari atas permintaan keluarga korban dan di hari ke sepuluh ini, operasi SAR kami nyatakan selesai dengan hasil nihil,” ujarnya.

Ketiga korban yang belum ditemukan adalah Supriadi Nunung (46) selaku nakhoda kapal, serta dua ABK lainnya, Asdar (52) dan Aldi (27). Pihak SAR telah mengupayakan berbagai metode pencarian, termasuk menyisir area yang lebih luas hingga ke wilayah pesisir Takalar, setelah adanya temuan serpihan kapal kayu dan bangkai kerbau yang diduga berasal dari kapal yang tenggelam. “Sejak adanya laporan dari serpihan kapal kayu dan bangkai kerbau yang memakai tag muatan KLM Asia Mulia. Maka pencarian diperluas hingga ke arah Takalar. Namun, belum membuahkan hasil,” jelas Arif.

Meski operasi pencarian resmi ditutup, Basarnas tetap membuka kemungkinan untuk melanjutkan evakuasi apabila ada informasi atau petunjuk baru terkait keberadaan korban. “Namun, akan dibuka kembali jika terdapat ada tanda-tanda keberadaan korban untuk kemudian dilakukan evakuasi,” pungkasnya.

Peristiwa tenggelamnya kapal KLM Asia Mulia terjadi pada Kamis (19/6) sekitar pukul 04.00 WITA. Kapal kayu yang mengangkut delapan orang ABK dan 57 ekor kerbau itu sedang dalam perjalanan dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, menuju Pelabuhan Bunge, Kabupaten Jeneponto. Namun nahas, kapal tersebut ditabrak oleh kapal besi yang melintas di jalur pelayaran yang sama, menyebabkan kapal terbalik dan akhirnya tenggelam.

Sementara lima ABK lainnya berhasil diselamatkan, tiga lainnya hingga kini masih dalam pencarian yang tak kunjung menunjukkan hasil. Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan laut yang melibatkan kapal kayu pengangkut ternak di perairan Indonesia. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com