SUMATERA UATARA – Aksi tak bermoral kembali mencoreng wajah generasi muda di Kota Padangsidimpuan. Seorang remaja berinisial SP (18) ditangkap warga setelah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan yang sedang berjalan menuju pasar. Ironisnya, pelaku gagal kabur karena motornya mogok sebuah kebetulan tragis yang membuka tabir rendahnya moral sebagian anak muda di tengah lemahnya pendidikan karakter dan pengawasan sosial.
Kasus ini menjadi cermin gelap dari realitas sosial: ketika nilai sopan santun dan kontrol diri terkikis oleh dorongan nafsu serta budaya permisif. Polisi menyebut pelaku mengakui perbuatannya tanpa sedikit pun rasa malu. “Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya dengan memegang payudara korban satu kali dikarenakan nafsu,” ujar Kasi Humas Polres Padangsidimpuan AKP Kenborn Sinaga, Selasa (28/10/2025).
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/10/2025) pagi di sekitar Pasar Sagumpal Bonang. Korban yang tengah berjalan sambil menunggu angkutan kota menjadi sasaran empuk pelaku yang melintas dengan sepeda motor. Tak lama kemudian, pelaku berputar arah dan menghampiri korban. “Saat itu, pelaku bertanya ‘mau ke mana dek?’ korban menjawab ‘nggak bang’. Selanjutnya, pelaku langsung memegang payudara korban sebelah kanan dengan tangan sebelah kanan,” jelas AKP Kenborn.
Niat pelaku untuk melarikan diri kandas seketika karena motornya mogok di tempat. Kejadian itu disaksikan dua warga yang kemudian menangkap pelaku dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian. Aksi cepat warga patut diapresiasi karena mencegah pelaku kabur, sekaligus menunjukkan masih adanya kepedulian sosial di tengah masyarakat yang marak kekerasan seksual di ruang publik.
Polisi telah melakukan berbagai langkah lanjutan mulai dari pemeriksaan saksi, visum korban, hingga penyitaan barang bukti. “Untuk rencana tindak lanjut, kami akan memeriksa lebih lanjut para saksi, melakukan gelar perkara, melengkapi administrasi penyidikan, dan segera mengirimkan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU),” pungkas AKP Kenborn.
Meski pelaku berhasil ditangkap, kejadian ini memperlihatkan gejala sosial yang memprihatinkan. Bagaimana seorang remaja yang seharusnya fokus pada pendidikan bisa berubah menjadi pelaku pelecehan di ruang publik? Kurangnya pendidikan moral, pengawasan keluarga, serta paparan konten vulgar di media sosial diyakini menjadi faktor yang memperparah degradasi moral remaja.
Masyarakat Padangsidimpuan berharap penegakan hukum berjalan cepat dan tegas agar kasus serupa tak lagi terulang. Aksi bejat di jalanan ini bukan sekadar tindak kriminal biasa, tetapi cermin rapuhnya akhlak dan lemahnya perlindungan terhadap perempuan di ruang publik. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan