Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
BEIRUT – Ketegangan di perbatasan Lebanon kembali memuncak setelah Israel melancarkan serangan udara ke kawasan pinggiran selatan Beirut. Serangan yang terjadi pada Minggu (23/11/2025) itu kembali menambah daftar panjang eskalasi militer yang tidak kunjung mereda di kawasan tersebut.
Kementerian Kesehatan Lebanon menyebut serangan tersebut menimbulkan satu korban tewas dan 21 orang luka-luka, yang saat ini masih dikategorikan sebagai “jumlah korban awal”. Ledakan keras terdengar hingga ke permukiman padat penduduk, sehingga memicu kepanikan warga yang berlarian mencari tempat berlindung.
Israel mengklaim operasi itu diarahkan langsung kepada “kepala staf” Hizbullah, menegaskan bahwa target mereka bersifat strategis. Pernyataan itu hadir di tengah meningkatnya operasi militer lintas batas yang kembali memanaskan hubungan antara kedua pihak.
Militer Israel sebelumnya menegaskan komitmennya untuk terus menyerang kelompok yang mereka anggap sebagai ancaman. “Dan akan terus beroperasi melawan teroris Hamas di mana pun mereka beroperasi,” bunyi keterangan resmi tentara Israel pada Kamis (19/11/2025).
Serangan terbaru ini juga menunjukkan bahwa ketegangan masih jauh dari mereda, meski gencatan senjata yang dicapai November lalu seharusnya bisa menahan eskalasi setelah lebih dari setahun konflik antara Israel, Hamas, dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah.
Hingga kini, belum ada indikasi bahwa kedua pihak akan menurunkan tensi pertempuran, sementara warga sipil kembali menjadi pihak yang paling terdampak. []
Admin03
