BENGKAYANG – Gerakan tanam jagung serentak yang akan dilaksanakan di seluruh Indonesia pada 19 Januari 2025, akan dipusatkan secara simbolis di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Lokasi tersebut terpilih untuk menjadi titik awal kegiatan penanaman jagung yang bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional.
Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung di Lanud Harry Hadisoemantri Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang.
Menurutnya, lokasi ini telah dipersiapkan dengan lahan siap tanam seluas 0,75 hektare dan lahan siap panen seluas 4,5 hektare.
“Kami sudah memastikan kesiapan lokasi penanaman jagung ini. Ini adalah bagian dari upaya besar untuk memperkuat ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kalbar,” ujar AKBP Teguh Nugroho, Senin (13/01/2025), di Bengkayang.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah melakukan asistensi untuk memastikan kesiapan seluruh jajaran Polda Kalbar dalam mendukung pelaksanaan gerakan tersebut.
Kolaborasi yang baik antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan program ketahanan pangan ini.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalbar, Brigjen Pol Roma Hutajulu, menekankan pentingnya persiapan matang untuk menyukseskan penanaman jagung secara serentak di seluruh Indonesia.
Program ini, yang melibatkan penanaman jagung di satu juta hektare lahan, menjadi agenda nasional yang harus dijalankan dengan baik, dimulai dari Bengkayang.
“Pengecekan lapangan sudah kami lakukan untuk memastikan kesiapan lahan yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian dan lahan yang dikelola oleh koperasi. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Program ini juga akan mengaplikasikan metode tumpang sari, yaitu teknik pertanian yang melibatkan penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam satu lahan yang sama.
Metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian dan memperkuat ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Dengan adanya gerakan tanam jagung serentak ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, serta menciptakan kesejahteraan bagi para petani lokal.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk mewujudkan tujuan tersebut. []
Redaksi03