BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Perkebunan (Disbun) terus memperkuat penataan tata kelola kelapa sawit sebagai bagian dari komitmen mendukung kemandirian pangan nasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendorong pengolahan hasil sawit dalam negeri menjadi produk turunan bernilai tambah, termasuk minyak goreng.
Kepala Disbun Berau, Lita Handini, menyampaikan bahwa saat ini kuota hasil sawit nasional diarahkan untuk lebih banyak diolah dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak goreng dan memperkuat kedaulatan pangan nasional.
“Harapannya ke depan kita tidak lagi bergantung pada impor minyak goreng, tetapi bisa memproduksi sendiri dari hasil kelapa sawit dalam negeri,” ujarnya.
Lita menambahkan, DPRD Berau turut memberikan dorongan agar Kabupaten Berau bergerak menuju jalur hilirisasi industri. Menyikapi hal tersebut, Disbun membuka peluang seluas-luasnya bagi investor untuk menanamkan modal di sektor industri hilir, khususnya dalam pengolahan kelapa sawit menjadi produk minyak goreng.
Terkait dengan wacana pembangunan pabrik minyak goreng di kawasan Kiani, Lita mengungkapkan bahwa hingga saat ini rencana tersebut masih sebatas pembicaraan dan belum masuk ke tahap pengurusan perizinan. Meskipun demikian, ia menyambut baik adanya inisiatif tersebut.
“Kita punya Perda Nomor 3 Tahun 2020 yang mengatur bahwa 70 persen hasil Crude Palm Oil (CPO) harus diolah di dalam daerah. Kalau ini bisa kita sinergikan, maka CPO yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk produksi minyak goreng lokal,” jelasnya.
Saat ini, terdapat 14 pabrik kelapa sawit yang telah beroperasi di Kabupaten Berau. Namun, seluruh hasil produksinya masih dikirim keluar daerah tanpa melalui proses hilirisasi di tempat.
Dengan penerapan perda tersebut dan dukungan dari DPRD Berau, Lita optimistis bahwa pembangunan industri hilir di sektor kelapa sawit dapat segera terwujud. Langkah ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi daerah serta membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
“Kami sedang merintis ini karena ada dukungan juga dari dewan. Mudah-mudahan ke depan ada investasi yang masuk dan industri hilir bisa terbangun,” pungkasnya.[]
Redaksi10