BI Balikpapan Dorong UMKM Wastra Masuk Industri Fesyen Nasional

BALIKPAPAN — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur. Salah satunya melalui kegiatan Capacity Building Fashion Design, yang menjadi bagian dari program Akademi Kreatif Muda Nusantara 2025. Acara tersebut resmi dibuka pada Senin (25/08/2025) di Kantor Perwakilan BI Balikpapan.

Program ini melibatkan 25 siswa SMA/SMK terpilih dari Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser, serta enam pelaku UMKM wastra binaan BI. Selama tiga hari, 25–27 Agustus 2025, para peserta mengikuti rangkaian pelatihan intensif. Materi yang diberikan mencakup pengenalan bahan baku dan wastra, konsep sustainable fashion, praktik desain kontemporer dan tradisional, hingga coaching clinic bersama desainer nasional, Wignyo Rahadi, serta Tim Gaya Wastra Nusantara.

Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, menegaskan bahwa industri fesyen nasional membutuhkan regenerasi desainer yang tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kreativitas, inovasi, serta kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Melalui capacity building ini, kami berharap lahir desainer muda yang siap bersaing di tingkat regional Kalimantan, nasional, maupun internasional. Sekaligus memperkuat ekosistem UMKM fesyen lokal berbasis wastra,” ujarnya, Jumat (29/08/2025).

Sebagai bentuk output dari kegiatan, setiap peserta diminta membuat dua sketsa desain busana, yakni office look dan casual look, menggunakan kain wastra produksi UMKM binaan BI Balikpapan. Dari hasil karya tersebut, lima peserta terbaik akan mendapatkan kesempatan memproduksi busana sesuai rancangan mereka. Busana itu kemudian akan ditampilkan dalam ajang Mahligai Nusantara 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 27–28 September 2025 di Kota Balikpapan.

Mahligai Nusantara merupakan agenda tahunan BI Balikpapan yang selalu menggandeng pemerintah daerah, perbankan, dan mitra strategis lainnya. Tahun ini, acara tersebut diperkirakan akan semakin meriah dengan beragam kegiatan, mulai dari pameran produk UMKM, seminar, talkshow, peragaan busana, hingga berbagai kompetisi kreatif yang melibatkan anak muda dan pelaku usaha lokal.

Menurut Robi, pengembangan talenta muda kreatif sekaligus penguatan kapasitas UMKM fesyen merupakan langkah nyata BI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif sekaligus menjaga keberlanjutan budaya nusantara. “Wastra nusantara bukan sekadar kain, melainkan warisan budaya yang harus terus kita jaga dengan inovasi desain yang relevan dengan zaman,” pungkasnya.

Kegiatan Capacity Building Fashion Design ini diharapkan mampu menjadi wadah regenerasi bagi desainer muda, sekaligus mendorong produk UMKM wastra lokal agar lebih dikenal dan memiliki daya saing di pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com