Birokrasi vs Digitalisasi: Indonet Minta Pemerintah Percepat Perizinan

JAKARTA – PT Indonet, salah satu penyedia layanan internet dan pusat data terkemuka di Indonesia, terus memperluas infrastruktur digitalnya guna mendukung pertumbuhan ekosistem data di Tanah Air. Perusahaan ini melakukan investasi besar-besaran pada jaringan fiber optik dan perangkat berteknologi tinggi untuk memastikan layanan internet yang lebih cepat, stabil, dan aman.

Namun, di tengah upaya ekspansi tersebut, Indonet mengungkapkan bahwa kendala perizinan masih menjadi hambatan utama dalam pembangunan infrastruktur digital. “Jika ditanya apa pesan untuk pemerintah saat ini, salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi dan bukan hanya Indonet, tetapi juga penyedia layanan lainnya adalah masalah perizinan,” ujar Yudie Haryanto, Senior Executive Vice President Sales and Marketing Indonet, dalam media gathering di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Yudie menjelaskan bahwa prosedur perizinan pemasangan kabel fiber optik, terutama yang melibatkan penggalian tanah, masih terlalu rumit dan memakan waktu. Hal ini memperlambat proses pembangunan jaringan dan berdampak pada perluasan akses internet. “Kami harus mengurus perizinan ke pemerintah pusat dan daerah secara terpisah. Kebijakan perizinan ini belum mendapat perhatian khusus, padahal jika sudah distandardisasi, akan sangat membantu akselerasi pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Meski menghadapi tantangan regulasi, Yudie menegaskan bahwa industri penyedia layanan digital harus tetap proaktif dalam memenuhi permintaan pasar akan internet cepat. “Sebagai pelaku usaha, kami juga harus memikirkan cara meningkatkan permintaan pengguna terhadap layanan internet berkualitas,” katanya.

Indonet saat ini tengah meningkatkan kapasitas jaringan fiber optiknya lebih dari 10 kali lipat dibandingkan satu dekade lalu. Infrastruktur baru ini mendukung backbone dengan kecepatan hingga 800G per channel dan port pelanggan hingga 400G. Selain itu, perusahaan juga mengembangkan pusat data di Jakarta dan wilayah strategis lainnya, termasuk layanan koneksi langsung ke penyedia cloud global tanpa bergantung pada internet publik.

“Indonesia berada di momen penting dalam transformasi digital, dengan lebih dari 200 juta pengguna internet dan tingginya permintaan layanan berbasis data untuk kebutuhan bisnis digital,” ujar Yudie.

Langkah ekspansi ini sejalan dengan visi Indonet setelah bergabung dengan Digital Alpha Group pada 2021, yang bertujuan mempercepat transformasi digital di Indonesia, khususnya di segmen bisnis dan korporasi. Dengan komitmen tersebut, Indonet berharap dapat terus berkontribusi dalam memperkuat infrastruktur digital nasional, meski tantangan perizinan masih perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah.[]

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com