ACEH — Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda memberi makan dan minum kepada seekor orangutan di tengah hutan kembali memicu perhatian publik, setelah rekaman tersebut viral di media sosial. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kini menelusuri lokasi kemunculan primata dilindungi itu karena diduga berada di kawasan hutan yang tidak semestinya terjadi interaksi langsung dengan manusia.
Dalam video yang beredar luas sejak Rabu (19/11/2025), orangutan tampak berada di sebuah gubuk darurat yang terbuat dari terpal. Hewan tersebut terlihat sedang menyantap nasi yang disajikan dalam piring plastik. Suara perekam terdengar mengingatkan agar sang orangutan tidak membuang makanan, sementara seorang pria tanpa mengenakan baju beberapa kali mendekat untuk menawarkan minuman dari sebuah botol.
“Ini airnya. Gak mau minum?” ujar pemuda itu dalam bahasa Aceh, sambil menyodorkan botol ke arah orangutan sebelum kemudian menjauh. Namun ketika primata itu hendak berpaling, ia kembali mendekat dan kembali berusaha menawarkan minuman tersebut.
Belum jelas di mana lokasi video itu direkam. Keterangan yang tertulis dalam unggahan hanya menyebutkan “penampakan spesies langka di gunung Aceh”, tanpa menyertakan titik koordinat atau kawasan hutan yang dimaksud. Hal ini kemudian menyulitkan petugas BKSDA dalam proses menelusuri keberadaan hewan yang merupakan satwa sangat dilindungi itu.
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, menyebut pihaknya belum menerima laporan resmi mengenai posisi orangutan dalam video tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan informasi dan akan segera turun ke lapangan apabila lokasi sudah teridentifikasi. “(Lokasinya) sedang kami telusuri,” kata Wisnu saat dimintai konfirmasi.
BKSDA juga menyoroti bahwa pemberian makan dan minum kepada orangutan oleh masyarakat dapat memicu perubahan perilaku satwa, membuatnya lebih bergantung pada manusia, serta meningkatkan risiko konflik. Jika keberadaan primata tersebut ditemukan, BKSDA berencana melakukan translokasi ke habitat aman yang jauh dari aktivitas manusia.
Fenomena kemunculan orangutan yang berinteraksi langsung dengan manusia sebelumnya juga pernah terjadi di sejumlah wilayah Aceh, sehingga mendorong otoritas konservasi memperingatkan masyarakat untuk tidak mendekati atau memberi makan satwa liar. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan