PALANGKA RAYA – Fakta mengejutkan terungkap dari pengakuan FD, seorang tersangka yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Tengah. FD yang diamankan dengan barang bukti sabu seberat satu kilogram, mengaku jaringan pelanggannya tidak hanya berasal dari kalangan umum, termasuk para penambang emas tradisional di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, tetapi juga dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut.
Tersangka yang sudah menjalani bisnis terlarang itu sejak September 2024 menuturkan, ia pernah melayani permintaan dari oknum ASN. “Iya, ada juga dari PNS, sudah saya sampaikan ke penyidik,” ucap FD saat rilis kasus, Rabu (27/8/2025).
Pengakuan ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BNN Kalteng, Kombes Pol Ruslan Abdul Rasyid. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menyerahkan nama-nama ASN yang diduga terlibat sebagai pelanggan narkoba kepada Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong, untuk ditindaklanjuti. “Iya, nama-nama sudah kami serahkan,” ujarnya.
Menurut Ruslan, Bupati menyambut baik temuan tersebut. Pemerintah Kabupaten Gunung Mas akan menindaklanjuti dengan langkah konkret, di antaranya melakukan asesmen dan tes urine terhadap ASN yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. “Bupati sangat mendukung kami, BNN Kalteng, dalam pemberantasan narkoba. Ini sejalan dengan instruksi Gubernur Kalteng Agustiar Sabran agar tidak ada ruang bagi peredaran narkoba di Bumi Tambun Bungai,” ungkapnya.
Operasi senyap yang dilakukan BNN Kalteng di Gunung Mas ini memang membuahkan hasil signifikan. Dari tangan FD, petugas menemukan sabu seberat satu kilogram yang disembunyikan di dalam jok sepeda motor. Selain FD, BNN juga mengamankan dua orang kaki tangannya, yakni LH dan AD. Dari keduanya, petugas turut menyita sabu, uang tunai, serta peralatan untuk mengonsumsi narkotika.
Tidak berhenti di situ, penggeledahan di sebuah rumah di Jalan Ais Nasution yang menjadi markas kelompok tersebut kembali mengungkap barang bukti tambahan. Petugas menemukan 24 butir ekstasi yang disimpan untuk diperjualbelikan.
Temuan ini semakin menegaskan komitmen BNN Kalteng dalam memerangi narkoba, sekaligus membuka mata publik bahwa ancaman narkotika telah merambah hingga ke kalangan aparatur pemerintah. Dengan langkah sinergis antara BNN, pemerintah daerah, dan dukungan masyarakat, diharapkan ruang gerak peredaran narkoba di Kalteng dapat semakin dipersempit. []
Redaksi10
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan