Bom 454 Kg Ditemukan di Hong Kong, Ribuan Warga Diungsikan

HONG KONG – Suasana di kawasan Quarry Bay, Hong Kong, mendadak mencekam setelah ditemukannya bom sisa Perang Dunia II dengan bobot hampir setengah ton. Penemuan benda berbahaya itu memaksa aparat melakukan operasi evakuasi besar-besaran yang melibatkan ribuan warga.

Sekitar 6.000 orang yang tinggal di 18 bangunan sekitar lokasi segera dipindahkan ke tempat aman pada Sabtu (27/09/2025) dini hari. Bom seberat 454 kilogram itu ditemukan di lokasi proyek konstruksi Jalan Pan Hoi. Proses penjinakan dilakukan oleh tim khusus penjinakan bahan peledak Hong Kong yang dipimpin langsung perwira senior berpengalaman.

Nama salah satu petugas, Suryanto Chin-chiu, justru menjadi sorotan publik, khususnya di Indonesia. Nama yang dianggap “Indonesia banget” itu ramai diperbincangkan warganet setelah media lokal Hong Kong menampilkan Suryanto dalam laporan langsung. Banyak yang penasaran apakah ia memiliki hubungan dengan Indonesia, meskipun sejauh ini belum ada keterangan resmi mengenai latar belakang keluarganya.

Dalam wawancara dengan jurnalis setempat, Suryanto menjelaskan secara detail proses penanganan bom berukuran besar tersebut. “Saat kami membakar bom, daya ledaknya sangat kuat. Itu bukan ledakan, melainkan hanya pembakaran,” ungkapnya.

Menurut Suryanto, ada tiga tahapan utama yang dlaluii dalam penjinakan bom berisi sekitar 227 kilogram bahan peledak TNT itu. Pertama, membuat lubang pada badan bom sedalam 30 sentimeter. Tahap ini memakan waktu sekitar empat jam karena harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Selanjutnya, tim melaksanakan proses pembakaran terkendali hingga seluruh bahan peledak di dalamnya benar-benar habis.

Kepala Inspektur Distrik Kepolisian Timur, Andy Chan Tin-chu, memastikan operasi tersebut berjalan aman meskipun memakan waktu lebih lama dari perkiraan. “Biro penjinakan bahan peledak berhasil menjinakkan bom tersebut pada pukul 11.48 pagi,” jelas Chan.

Ia menambahkan, faktor cuaca memperlambat pekerjaan. Sejak dini hari hingga sore, Hong Kong diguyur hujan deras akibat Badai Depresi Tropis, sehingga teknisi harus menyesuaikan strategi di lapangan. “Lokasi tersebut sekarang aman, dan kami sedang mengatur agar warga dapat kembali ke tempat tinggal mereka,” katanya.

Bagi masyarakat Hong Kong, penemuan bom masa perang bukanlah hal baru. Kota ini beberapa kali menemukan peninggalan serupa, terutama di area konstruksi besar. Hal ini terjadi karena Hong Kong menjadi salah satu wilayah strategis yang pernah menjadi target serangan udara selama Perang Dunia II. Namun, ukuran bom yang ditemukan kali ini relatif besar, sehingga memerlukan perhatian ekstra.

Kejadian di Quarry Bay tidak hanya menjadi bukti nyata betapa bahaya peninggalan perang masih menghantui kawasan Asia, tetapi juga memperlihatkan kesiapsiagaan aparat keamanan Hong Kong. Selama hampir sembilan jam, seluruh tim bekerja tanpa henti untuk memastikan tidak ada ledakan yang bisa mengancam ribuan jiwa.

Sementara itu, di media sosial, nama Suryanto semakin mencuri perhatian. Banyak warganet Indonesia mengunggah komentar yang bernuansa humor karena merasa akrab dengan nama tersebut. Namun, sebagian lain justru menyoroti dedikasi dan keberanian petugas Hong Kong dalam mengatasi situasi yang penuh risiko.

Operasi di Quarry Bay kini tercatat sebagai salah satu upaya penjinakan bom terbesar di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir. Masyarakat yang sempat dievakuasi telah diizinkan kembali ke rumah mereka setelah lokasi dinyatakan aman sepenuhnya.

Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bahwa meskipun perang telah berakhir puluhan tahun silam, dampaknya masih bisa dirasakan hingga kini. Bom tidur yang tersisa dari masa lalu tetap berpotensi menimbulkan ancaman besar jika tidak ditangani secara profesional. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com