Bom Molotov Nyaris Bakar Rumah Saat Bocah SD Tawuran

SULAWESI SELATAN – Warga Jalan Monginsidi Baru, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, dibuat resah oleh ulah sekelompok anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Aksi mereka terekam kamera pengawas (CCTV) dan beredar luas di media sosial. Dalam rekaman itu, para bocah terlihat saling serang menggunakan batu di kawasan padat penduduk.

Kejadian yang berlangsung pada Selasa (16/09/2025) dini hari tersebut semakin berbahaya ketika salah seorang anak melemparkan bom molotov ke arah perumahan warga. Percikan api nyaris mengenai rumah, membuat suasana panik. Beruntung, sejumlah warga segera keluar dari rumah dan membubarkan aksi tawuran itu. Teriakan warga membuat para bocah kocar-kacir meninggalkan lokasi.

Seorang warga setempat, Sri (63), mengaku aksi serupa sudah dua hari berturut-turut terjadi. “Sudah dua hari ini, hari pertama itu baku (saling) lempar batu kena kaca mobil yang parkir ini. Tadi malam itu mi lempar bom molotov,” ungkapnya saat ditemui awak media, Rabu (17/09/2025).

Sri menilai peristiwa itu sangat meresahkan karena melibatkan anak-anak yang masih kecil namun sudah menggunakan benda berbahaya. “Iye melempar kesini (bom molotov). Ada memang itu sebelum saya keluar. Kaget saya, kenapa itu anak-anak begitu, melempar bom molotov,” tambahnya.

Keresahan warga akhirnya ditindaklanjuti aparat kepolisian. Polsek Rappocini melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan seorang anak berinisial RH (12), yang masih duduk di bangku SD. RH diduga sebagai pelaku pelemparan bom molotov. Barang bukti juga turut diamankan oleh polisi.

“Sudah diamankan pelakunya ini. Baru satu anak di bawah umur inisial RH (12) yang masih SD. Yang melempar (pakai bom molotov) sudah diamankan barang buktinya juga,” jelas Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail.

Ia menambahkan, penyelidikan masih berlangsung untuk mencari tahu motif di balik tawuran tersebut. “Masih dalam proses pengembangan (terkait motifnya),” tutup Ismail.

Peristiwa ini menyoroti masalah serius tentang kenakalan anak di bawah umur yang mulai menggunakan cara-cara berbahaya. Masyarakat berharap pihak kepolisian bersama pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti kasus ini dengan langkah preventif, termasuk melibatkan sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk memberikan pembinaan.

Kejadian ini juga menjadi peringatan tentang pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, khususnya di era digital ketika konten kekerasan mudah diakses dan berpotensi ditiru. Di sisi lain, kejadian ini menuntut adanya peran aktif lingkungan sekitar dalam mencegah anak-anak terjerumus ke tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com