Bontang Kembali Banjir, Tanggul Sungai Tak Mampu Menahan Debit Air

BONTANG – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Bontang sejak Senin (15/09/2025) sore menyebabkan sejumlah wilayah kembali terendam banjir. Hujan deras yang berlangsung berjam-jam, diperparah dengan meluapnya aliran sungai, mengakibatkan aktivitas warga lumpuh di beberapa titik rawan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang mencatat sedikitnya tiga kelurahan terdampak, yakni Api-Api, Belimbing, dan Gunung Telihan. Dari ketiga wilayah tersebut, kondisi paling parah dialami warga di Jalan Bandung 1, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat, dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter hingga 1,2 meter.

“Tadi lurah melaporkan kondisi di sana. Tim kami sudah turun membawa perahu karet,” ujar Kepala Bidang Pencegahan BPBD Bontang, Eko Mashudi, saat ditemui di Jalan Polo Air, Kelurahan Api-Api.

Eko menambahkan, debit air diperkirakan masih akan bertambah dalam beberapa jam berikutnya karena air kiriman dari hulu baru mulai turun. “Air masih bakal naik. Air dari kilo 8 baru turun. Saya baru dari sana ngecek,” katanya sekitar pukul 00.40 WITA.

Banjir juga menyebabkan akses transportasi terganggu. Jalan Imam Bonjol, tepatnya di turunan Polres Bontang, terpaksa ditutup warga demi keselamatan pengguna jalan. Sementara di Jalan Polo Air RT 29, Kelurahan Api-Api, genangan air setinggi 10–20 sentimeter mulai muncul selepas Salat Isya.

Iwan, salah seorang warga setempat, menyebut melubernya air tidak lepas dari kondisi tanggul yang tak mampu menahan derasnya arus. “Dari sore memang air di sungai sudah tinggi. Begitu malam hujan turun, langsung meluber ke jalan,” ucapnya.

Selain di Api-Api dan Gunung Telihan, banjir juga meluas ke Kelurahan Belimbing, termasuk di kawasan Jalan Bandung 2 dan Jalan Samarinda. Bahkan genangan mencapai area Masjid Al Fatah RT 29, serta merambah ke beberapa RT lainnya seperti RT 23 dan RT 25.

Kondisi ini menambah panjang daftar wilayah langganan banjir di Kota Bontang. Meski banjir bukan fenomena baru, namun intensitas hujan yang semakin sulit diprediksi membuat warga semakin waspada. BPBD mengingatkan agar masyarakat tetap siaga, khususnya di titik-titik rawan banjir. “Segera laporkan jika membutuhkan bantuan evakuasi,” imbau Eko Mashudi.

Hingga dini hari, tim gabungan bersama warga masih berjibaku mengevakuasi keluarga yang rumahnya terendam cukup tinggi. Perahu karet dikerahkan untuk membantu mobilitas warga yang terjebak banjir.

Peristiwa ini kembali menegaskan tantangan besar bagi Kota Bontang dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Perbaikan infrastruktur drainase, normalisasi aliran sungai, serta kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama agar kejadian serupa tidak selalu berulang dengan dampak yang lebih besar. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com