JAWA BARAT – Tragedi memilukan kembali terjadi di dunia kerja. Seorang atasan yang seharusnya menjadi pelindung justru berubah menjadi predator bagi bawahannya. Haryanto (27), bos minimarket di Purwakarta, Jawa Barat, tega menganiaya hingga membunuh anak buahnya, Dina Oktaviani (21). Tak berhenti di situ, pelaku bahkan memperkosa korban setelah korban tewas.
Polisi menyebut pelaku bertindak karena dorongan hasrat seksual yang telah lama dipendam. Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun, menjelaskan bahwa pelaku telah lama menaruh ketertarikan kepada korban. “Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan kami menemukan motif yaitu hasrat seksual terhadap korban yang tertarik pada korban, modus yaitu dengan melakukan penganiayaan kemudian merudapaksa setelah korban tidak berdaya,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
Pelaku diketahui kerap bertemu korban di tempat kerja, namun hasrat menyimpangnya berubah menjadi tindakan keji. Setelah melakukan kekerasan dan pemerkosaan, pelaku berupaya menghapus jejak kejahatannya. Ia membungkus jasad Dina menggunakan dus lemari dan lakban sebelum membuangnya ke sungai di wilayah Jembatan Merah, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Namun, upaya itu gagal. Jasad korban ditemukan hanyut di Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Karawang. Dari hasil penyelidikan, Haryanto juga diketahui membakar sebagian barang milik korban dan menjual barang berharga seperti sepeda motor, perhiasan, serta benda pribadi lainnya untuk menghilangkan jejak. “Barang bukti tersebut sebagian dibakar dan sebagian dijual oleh pelaku. Namun dari hasil olah TKP, kami berhasil menemukan dan menetapkan sejumlah barang sebagai alat bukti,” ujar Uyun.
Kasus ini kembali menampar wajah buram dunia kerja dan lemahnya pengawasan terhadap kekerasan berbasis gender di lingkungan profesional. Tidak hanya memperlihatkan tindakan biadab seorang pelaku, tetapi juga menunjukkan minimnya sistem perlindungan terhadap perempuan di tempat kerja.
Ketika kantor berubah menjadi tempat teror, dan rekan kerja menjadi ancaman, pertanyaannya: di mana rasa aman bagi perempuan yang bekerja keras mencari nafkah? Negara harus hadir lebih dari sekadar menyelidiki kasus, tetapi juga memastikan tempat kerja tak lagi menjadi ruang kekerasan terselubung. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan