BANJARMASIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin terus mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau sekaligus potensi kebakaran lahan. Meski hingga saat ini belum ada instruksi resmi dari BPBD Kalimantan Selatan mengenai status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla), BPBD Banjarmasin tetap berada dalam kondisi siaga.
“Kami tetap siaga, walaupun belum ada instruksi resmi dari BPBD Kalsel soal status siaga Karhutla,” ujar Thamrin, Selasa (3/6/2025). Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan inspeksi terhadap peralatan pemadam kebakaran serta mengecek kesiapan personel di lapangan. Selain itu, BPBD juga terus memantau kondisi cuaca dan potensi munculnya hotspot selama 24 jam, khususnya di daerah yang rawan kebakaran.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Banjarmasin dan sebagian besar Kalimantan Selatan masih berada dalam masa transisi musim, sehingga hujan diperkirakan akan masih turun hingga awal Juli mendatang. Meski demikian, Thamrin mengingatkan agar tidak menunggu terjadi kebakaran baru melakukan upaya penanggulangan.
“Tapi jangan tunggu ada api dulu baru sibuk. Tahun 2023 kita belajar banyak. Posko sempat kita dirikan di Tanjung Pagar dan Sungai Andai karena banyak hotspot di kawasan perbatasan tersebut,” ujarnya. Tanjung Pagar yang terletak di Banjarmasin Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banjar, sementara Sungai Andai di Banjarmasin Utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
Thamrin menegaskan meskipun Banjarmasin tidak memiliki hutan, lahan tidur seperti ilalang yang mudah terbakar menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, kewaspadaan tetap dijaga agar kebakaran tidak meluas dan mengancam wilayah perkotaan.
“Kita tetap waspada,” tegas Thamrin. Ia berharap musim kemarau tahun ini berjalan lebih bersahabat tanpa bencana kebakaran yang berarti. “Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Tapi kalau pun terjadi, kami sudah siap,” pungkasnya. Dengan kesiapan ini, BPBD Kota Banjarmasin berkomitmen menjaga keamanan dan keselamatan warga dari ancaman kebakaran lahan selama musim kemarau berlangsung. []
Redaksi11