BPPD Grebek Speedboat Ilegal Keselamatan

NUNUKAN – Sorotan kembali mengarah pada kualitas keselamatan transportasi laut di Kabupaten Nunukan setelah temuan terbaru yang memperlihatkan masih lemahnya kepatuhan operator pelayaran di jalur-jalur kecil. Dalam kunjungan kerja yang dilakukan ke salah satu pelabuhan tradisional, Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan, Robby Nahak Serang, menemukan sebuah speedboat rute Nunukan–Sei Ular beroperasi tanpa standar keselamatan yang seharusnya wajib dipenuhi.

Temuan tersebut mengungkap fakta bahwa fasilitas pelampung keselamatan tidak tersedia dan daftar manifest penumpang tidak disiapkan oleh motoris speedboat. Kondisi itu segera mendapat perhatian serius dari Robby. “Ini contoh nyata ketidakpatuhan pelaku pelayaran yang tidak bisa dibiarkan. Pelampung tidak ada, manifest penumpang tidak disiapkan. Sangat berisiko jika terjadi sesuatu di tengah perjalanan,” tegasnya, Sabtu (29/11/2025).

Robby menyatakan keprihatinannya atas berulangnya pelanggaran serupa meskipun pemerintah daerah telah berkali-kali memberikan peringatan. Ia menilai bahwa kelalaian tersebut menggambarkan lemahnya disiplin operator sekaligus kurang maksimalnya pengawasan dari aparat terkait. “Kalau standar pelayaran saja tidak bisa dipenuhi, bagaimana kita bisa menjamin keselamatan masyarakat Nunukan yang setiap hari beraktivitas di perairan? Ini persoalan serius,” katanya.

Dari temuan lapangan itu, Robby meminta instansi teknis segera menjatuhkan tindakan tegas kepada motoris yang lalai memenuhi aturan keselamatan. BPPD Nunukan, kata dia, akan melaporkan temuan ini kepada Bupati sebagai dasar untuk memperketat pengawasan pelayaran, terutama di jalur-jalur kecil yang kerap luput dari perhatian. Ia mengingatkan bahwa rute seperti Nunukan Sei Ular memiliki risiko kecelakaan laut lebih tinggi karena minimnya sistem pengawasan.

“Kami tidak ingin kejadian kecelakaan laut yang menelan banyak korban terulang. Tanggung jawab keselamatan tidak boleh dinegosiasi,” ujar Robby.

Ia menambahkan, rendahnya kultur keselamatan di sektor pelayaran menunjukkan perlunya pembenahan menyeluruh. Baik operator maupun aparat pengawasan disebutnya masih mengabaikan tanggung jawab penting tersebut. “Baik pelaku usaha maupun pengawas pelayaran tampaknya masih abai. Kita butuh respons cepat untuk memperbaiki kondisi ini,” katanya.

Robby juga mengingatkan bahwa Bupati Nunukan H Irwan Sabri telah berulang kali menegaskan pentingnya meningkatkan keselamatan pelayaran sebagai upaya melindungi masyarakat yang sangat bergantung pada transportasi laut dan sungai. “Bupati sudah mengimbau, bahkan menginstruksikan, agar keselamatan pelayaran menjadi prioritas. Jangan tunggu ada korban lagi baru bergerak,” tegasnya. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com