TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mengungkapkan adanya perbaikan signifikan dalam distribusi pendapatan masyarakat provinsi ini.
Hal ini tercermin dari penurunan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang tercatat pada angka yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.
Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, menjelaskan bahwa pada September 2024, Gini Rasio Kaltara tercatat sebesar 0,259. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Gini Rasio pada Maret 2024 yang tercatat 0,264. Penurunan Gini Rasio ini menjadi indikator adanya perbaikan dalam distribusi pendapatan masyarakat.
Gini Rasio adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan atau konsumsi dalam suatu populasi. Semakin rendah angka Gini Rasio, semakin rendah pula tingkat ketimpangan yang terjadi.
Mas’ud Rifai juga menyatakan bahwa tren penurunan ketimpangan tidak hanya tercermin dalam keseluruhan provinsi, tetapi juga di tingkat perkotaan maupun perdesaan. Pada September 2024, Gini Rasio di wilayah perkotaan tercatat sebesar 0,245, lebih rendah dari Gini Rasio pada Maret 2024 yang mencapai 0,258.
Sementara itu, di kawasan perdesaan, Gini Rasio menurun dari 0,273 pada Maret 2024 menjadi 0,265 pada September 2024. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan yang merata di berbagai wilayah di Kaltara.
Selain Gini Rasio, BPS juga menggunakan ukuran ketimpangan lain yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Ukuran ini mengukur persentase pengeluaran kelompok 40% penduduk dengan pendapatan terendah.
Jika persentase pengeluaran ini berada di atas 17%, maka ketimpangan dianggap rendah.
Pada September 2024, distribusi pengeluaran kelompok 40% penduduk terbawah di Kaltara tercatat mencapai 24,26%. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan di Kaltara berada dalam kategori rendah dan relatif stabil jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Mas’ud Rifai mengungkapkan bahwa penurunan ketimpangan ini kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan yang merata semakin tercapai di Kaltara.
Secara keseluruhan, data yang dipaparkan BPS ini mencerminkan adanya perbaikan yang signifikan dalam distribusi pendapatan masyarakat Kaltara.
Tren penurunan Gini Rasio dan peningkatan persentase pengeluaran kelompok 40% penduduk terbawah menjadi indikator positif bagi pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan di provinsi ini. []
Redaksi03