BPS Tana Tidung: 74% Angkatan Kerja Terlibat Aktif

TANA TIDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tana Tidung merilis data terbaru mengenai kondisi ketenagakerjaan berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus 2024.

Kepala BPS Tana Tidung, Achmad Sani Setiawan, mengungkapkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di daerah ini mencapai 74,01 persen.

“Artinya, dari setiap 100 penduduk usia kerja, sekitar 74 orang aktif secara ekonomi, baik yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan,” jelas Achmad Sani Setiawan kepada TribunKaltara.com.

Jumlah penduduk usia kerja di Tana Tidung tercatat sebanyak 20.411 orang, yang terdiri dari 10.955 laki-laki dan 9.456 perempuan. Dari total tersebut, 15.107 orang termasuk dalam angkatan kerja, sedangkan sisanya merupakan kelompok bukan angkatan kerja, seperti pelajar, ibu rumah tangga, dan lansia.

“Jika dilihat dari segi usia, mayoritas angkatan kerja berada dalam rentang usia 25 hingga 54 tahun, mencapai 72 persen dari total angkatan kerja,” lanjut pria yang akrab disapa Iwan ini.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Tana Tidung tercatat sebesar 3,67 persen. Dengan kata lain, dari 100 angkatan kerja, sekitar 3 hingga 4 orang belum mendapatkan pekerjaan.

“Angka ini masih terbilang rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional, yang menunjukkan bahwa peluang kerja di Tana Tidung masih cukup baik,” tambah Kepala BPS Tana Tidung.

Dari segi pendidikan, Iwan mengungkapkan bahwa TPAK tertinggi berasal dari lulusan perguruan tinggi, yakni 90,61 persen. Sementara itu, lulusan SMP mencatatkan TPAK terendah, hanya 52,84 persen.

“Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar kemungkinan seseorang untuk aktif secara ekonomi. Hal ini juga menjadi indikator penting dalam perencanaan ketenagakerjaan di daerah,” kata Iwan.

Ia juga menyoroti distribusi pekerjaan, di mana sebagian besar penduduk Tana Tidung bekerja di sektor jasa (58,17 persen), diikuti oleh sektor pertanian (30,61 persen), dan manufaktur (11,22 persen).

Lebih dari separuh tenaga kerja memiliki status sebagai buruh atau karyawan, yaitu sebesar 54,22 persen.

“Ini mencerminkan struktur ekonomi kita yang dominan di sektor jasa dan mulai berkembang ke sektor nonpertanian,” tutupnya.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com