JAKARTA – Dunia maya tengah dihebohkan oleh insiden yang melibatkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, serta Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. Insiden ini berawal dari pernyataan kontroversial Hasan yang dianggap meremehkan teror kepala babi yang diterima oleh jurnalis Tempo, Fransisca Christy Rosana (Cica). Namun, perhatian publik semakin teralihkan ketika munculnya panggilan “Bu Teddy” yang mendadak menjadi viral di Twitter sejak Sabtu (22/03/2025) hingga saat ini, Senin (24/03/2025).
Insiden tersebut bermula ketika sebuah ancaman berupa kepala babi tanpa telinga dikirimkan ke kantor Tempo, yang diduga terkait dengan laporan investigasi yang sedang diterbitkan oleh tim Bocor Alus Politik. Teror ini diterima oleh wartawan Fransisca Christy Rosana, yang dianggap sebagai intimidasi terhadap kebebasan pers. Tindak kekerasan ini pun mendapat kecaman luas dari berbagai kalangan.
Namun, pernyataan Hasan Nasbi yang menanggapi teror tersebut dengan meremehkan—”Udah dimasak aja, kalau kepala babi, dimasak aja”—langsung memicu kemarahan publik. Sebagai pejabat negara, sikap tersebut dinilai tidak menunjukkan rasa empati terhadap ancaman yang serius. Susi Pudjiastuti pun tak tinggal diam. Melalui akun Twitter-nya, ia menanggapi pernyataan Hasan dengan keras, menuntut agar Presiden Prabowo Subianto segera mencopotnya dari jabatannya. “Ketidaktahuan!!! Dia harus berhenti mewakili pemerintah berbicara di depan umum,” tulis Bu Susi.
Di tengah perdebatan ini, sebuah kejadian tak terduga menarik perhatian lebih lanjut. Dalam percakapan daring di platform X, muncul panggilan “Bu Teddy” yang digunakan oleh seorang pengguna untuk menyebut Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya. “Bu, tolong dijapri aja Bu Teddy,” tulis pengguna tersebut. Tak lama kemudian, Susi Pudjiastuti dengan sigap membalas komentar tersebut dan mengirimkan pesan pribadi kepada Letkol Teddy, disertai dengan tulisan “Done,” menandakan bahwa pesan telah terkirim.
Panggilan “Bu Teddy” yang semula tampak sebagai lelucon menjadi viral dan menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Banyak warganet yang terhibur oleh kejadiaan tak terduga ini. Bahkan, sebagian besar netizen mulai berimprovisasi dengan panggilan tersebut, menciptakan berbagai meme dan komentar lucu, seperti “((( Bu Teddy ))) Dan bu Susi langsung paham,” atau “awas ntar Bu Teddy ngadu ke daddy nya.”
Beberapa akun juga berkelakar mengenai hubungan antara Teddy Indra Wijaya dan Presiden Prabowo Subianto, yang semakin memperburuk kesan lelucon tersebut. Namun, meskipun ini hanya guyonan, peristiwa ini menciptakan gelombang perbincangan yang lebih besar di dunia maya, di tengah sorotan terhadap isu kebebasan pers dan peran pejabat negara dalam memberikan respons yang bijaksana terhadap situasi serius.
Insiden ini menggambarkan dinamika sosial yang semakin berkembang di media sosial, di mana kejadian-kejadian tidak terduga dapat menciptakan gelombang perhatian yang besar dalam waktu singkat, meskipun kontroversi yang lebih serius tengah berlangsung di latar belakang. []
Redaksi03